Sen. Sep 29th, 2025

News

Latest News

Bupati Ketapang Resmi Membuka Pagelaran Seni Budaya Melayu MABM Ketapang Tahun 2025

Ketapang:KM – FSBM Tahun 2025 yang dibuka langsung Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si ditandai dengan penabuhan gendang Tar, Jum’at (26/09/2025) di Balai Sungai Kedang Ketapang.

Kehadiran Bupati dan tamu undangan disambut dengan atraksi pencak silat kutemare dan tarian persembahan.

Suguhan pembukaan yang kental dengan budaya Melayu menambah suasana FSBM kali ini penuh semarak.

Bupati dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam terselenggaranya kegiatan ini.

“Pagelaran seni budaya lebih luas maknanya daripada pertunjukan, tetapi menjadi wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, serta filosofi kehidupan,” ujarnya.

Dengan mengusung tema:
“Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan,”
Bupati menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengikis jati diri kita sebagai masyarakat Melayu.

Justru, menurutnya perkembangan zaman harus kita maknai sebagai peluang untuk memperkuat budaya, bukan melupakannya.

“Budaya Melayu adalah warisan yang sangat berharga. Dalam pantun, syair, petuah, dan gerak tari, tersimpan nilai kebijaksanaan, kehormatan, serta semangat gotong royong yang harus terus kita wariskan kepada generasi muda,” harap Bupati.

Bupati dalam kesempatan tersebut juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut menjaga dan melestarikan budaya daerah kita. Membangun Ketapang tidak hanya dengan infrastruktur, tetapi juga dengan membangun karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya.

Sementara itu, Ketua MABM Provinsi Kalbar Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S, mengatakan apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Bupati Ketapang merupakan suatu dukungan signifikan patut diapresiasi dan komitmen ini terus dapat dijalankan diwaktu-waktu yang akan datang.

“Tahun depan FSBM tingkat Provinsi akan dilaksanakan di kota Pontianak. Saya harap MABM Ketapang dapat mengirimkan kontingennya secara lengkap agar dapat menyemarakkan Festival Melayu ke-14 ini dan kami juga sudah memutuskan untuk festival melayu ke-15 tahun 2028 mendatang akan digelar di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.

Selain itu, Ketua DPD MABM Ketapang H. Irvan Masyad, S.Pd.,MH dengan penuh optimisme, mengatakan bahwa MABM Ketapang tetap berkontribusi menjaga, melestarikan dan memajukan kebudayaan Melayu dan juga sebagai salah satu bukti nyata menjaga eksistensi corak budaya yang hidup dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

“Saya berpesan kepada seluruh jajaran MABM di Kabupaten Ketapang serta semua pengurus dewan pimpinan cabang se-Kecamatan agar tetap memiliki komitmen yang kuat melestarikan dan memajukan budaya Melayu serta terus mendorong pemerintah agar memberdayakan potensi budaya yang ada di Ketapang ini agar tetap lestari, berkembang serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya.

Selanjutnya pada pagelaran seni budaya Melayu tahun 2025 ini, lomba-lomba tradisional yang dihadirkan panitia, juga akan menjadi daya tarik utama dengan menampilkan keahlian peserta dalam berbagai bidang seperti, Dendang Melayu, Motif Batik Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat dan Mobil Hias Astagune. Selain itu, lomba Busana Melayu juga akan memukau penonton dengan gerakan yang anggun dan penuh makna.**

Bupati Ketapang: Kehadiran Batalyon 832 TNI AD Bawa Energi Baru Bagi Pembangunan Daerah

Ketapang:KM – Kunjungan Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Letjen TNI Iwan Setiawan, S.E.,M.M ke Kabupaten Ketapang mendapat sambutan hangat dari Bupati Ketapang, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta masyarakat Ketapang.

Dalam sambutannya, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada TNI AD yang telah menempatkan Batalyon 832 di Ketapang dengan jumlah personel yang akan mencapai lebih dari 1.000 prajurit.

“Kami merasa terhormat atas kehadiran Bapak Letjen TNI Iwan Setiawan, dan seluruh jajaran. Kehadiran Batalyon 832 di Ketapang tentu bukan hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan daerah. Kami siap bersinergi dengan TNI AD untuk mendukung ketahanan pangan, keamanan, serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Ketapang.

Dalam acara silaturahmi dan ramah tamah pada Kamis, (25/9/2025), di pendopo rumah jabatan bupati, Letjen TNI Iwan Setiawan, juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Ketapang yang telah menerima dengan baik penempatan Batalyon 832 TNI AD. Saat ini, sekitar 600 prajurit telah bergabung di Ketapang, dan jumlah tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 1.000 prajurit dalam waktu dekat.

Menurut Letjen TNI Iwan Setiawan, kehadiran para prajurit tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah. Prajurit yang mayoritas masih muda ini dibekali kemampuan tempur sekaligus keterampilan di bidang pertanian, peternakan, konstruksi, hingga kesehatan, sehingga diharapkan dapat mendukung program pemerintah daerah, termasuk ketahanan pangan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Ketua DPRD, dan seluruh masyarakat yang sudah memberikan sambutan luar biasa serta tempat terbaik bagi prajurit kami. Dengan harapan kehadiran mereka juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah,” ujar Letjen TNI Iwan Setiawan.

Acara malam itu ditutup dengan penyerahan cinderamata antara TNI AD dan Pemerintah Kabupaten Ketapang sebagai simbol persahabatan dan kerja sama yang erat.**

Bupati Ketapang Launching Bantuan Seragam Sekolah dan ATK Gratis Untuk Ribuan Pelajar SD dan SMP

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi meluncurkan program pemberian seragam dan Alat Tulis gratis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang membutuhkan, Kamis (25/9/2025). Penyaluran program ini dilakukan secara simbolis di SDN 4 Kecammatan Benua Kayong Ketapang dan dihadiri perwakilan ratusan siswa penerima.

Program ini merupakan janji Bupati dan Wakil Bupati Ketapang saat Pilkada 2024 lalu sebagai salah satu bentuk komitmen meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.

Tahun ini, sebanyak 6.000 siswa SD dan 2.500 siswa SMP menerima bantuan seragam gratis. Selain pakaian sekolah, bantuan juga dilengkapi dengan topi dan dasi serta alat tulis seperti buku, pensil, penghapus, lem, dan beberapa perlengkapan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menilai pendidikan menjadi salah satu kunci dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Alhamdulillah, hari ini kita telah melaunching program seragam dan alat tulis gratis ini, hari ini mulai disalurkan untuk 6.000 pelajar SD dan 2.500 pelajar SMP,” ungkapnya usai penyerahan secara simbolis.

Bupati melanjutkan, seragam dan alat tulis gratis akan mulai disalurkan melalui Dinas Pendidikan dibantu dengan jajaran hingga di tingkat Kecamatan sesuai dengan data yang dihimpun dari masing-masing sekolah.

“Meski di tengah efisiensi anggaran, selain program pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, kami juga tetap memprioritaskan program ini karena menyangkut kebutuhan dasar siswa,” jelasnya.

Bupati juga menerangkan, kalau seragam dan alat tulis gratis ini merupakan program unggulan yang dibuat pihaknya saat kampanye di Pilkada Ketapang beberapa waktu lalu. Diakuinya, dirinya akan terus melanjutkan program unggulan ini tidak hanya sebagai komitmen atas janjinya melainkan untuk ikhtiar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“Di tahun depan kita akan selaraskan program ini sesuai kebutuhan, dengan sasaran utama siswa yang membutuhkan terutama peserta didik tahun ajaran baru,” tegasnya.

Selain bantuan seragam dan alat tulis, bupati juga menyiapkan program beasiswa yang akan dijalankan melalui Dinas Pendidikan. Untuk itu, dirinya menilai pentingnya pendataan yang akurat dan berkeadilan agar bantuan tepat sasaran.

“Bupati minta Dinas Pendidikan bersama kepala sekolah melakukan pendataan secara adil dan riil, sehingga bantuan benar-benar diterima oleh siswa yang membutuhkan,” mintanya.

Dengan langkah tersebut, pemerintah daerah berharap program pendidikan ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ketapang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, DR.H. Ucup Supriatna, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari kebijakan Bupati Ketapang yang dituangkan dalam peraturan bupati.

“Program ini didasari pada peraturan bupati dengan tujuan utama untuk mengurangi beban orang tua dalam pengeluaran pendidikan. Sebanyak 6.000 siswa SD dan 2.500 siswa SMP yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Ketapang akan menerima bantuan seragam dan alat tulis ini,” jelas Ucup.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ketapang yang telah menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan daerah.

“Terima kasih kepada bapak bupati yang telah membuat program ini sebagai program prioritas. Semoga ini bisa menjadi awal untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Ketapang,” tambahnya.**

Wabup Ketapang Luncurkan Program Garda ATS 2025

Ketapang:KM -Wakil Bupati (Wabup) Ketapang Jamhuri Amir, S.H me-launching dan mengukuhkan Tim Kerja Gerakan Rangkul dan Didik Anak Tidak Sekolah (Garda ATS) Kabupaten Ketapang 2025. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ketapang, Rabu (24/9/2025).

Wabup menegaskan pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, akses dan kualitas pendidikan lanjutnya, memiliki pengaruh penting terhadap indeks pembangunan manusia (IPM), terutama pada indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. 

“Akan sulit mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan tanpa didukung pendidikan yang kuat. Namun, realitas yang kita hadapi saat ini menunjukkan bahwa masih ada anak-anak di Kabupaten Ketapang yang tidak bersekolah yang kita sebut dengan anak tidak sekolah (ATS),” ujarnya, membacakan sambutan tertulis Bupati Ketapang. 

Karena itu, kata Wabup, pemerintah tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus bekerja bersama, lintas sektor, dan lintas perangkat daerah untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak di Ketapang, Kalimantan Barat yang kehilangan kesempatan belajar.

“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi program Garda ATS yang merupakan Proyek Perubahan Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Ucup Supriatna, M.Pd, yang saya amanahkan untuk mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II. Saya berharap ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk menjawab tantangan menangani ATS di Kabupaten Ketapang,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Wabup, Garda ATS bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan sosial yang melibatkan relawan, pemerintah Desa, tokoh masyarakat, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, termasuk pihak swasta. 

Para relawan atau Tim Kerja Garda ATS adalah ujung tombak yang bekerja langsung di lapangan, merangkul, mendata, mendidik, dan memotivasi anak-anak serta keluarga mereka untuk kembali ke satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal. 

“Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan Garda ATS yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran demi masa depan anak-anak kita,” ucapnya.

Namun, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kerja relawan atau tim kerja saja. Dibutuhkan dukungan kuat dari seluruh perangkat daerah dan lintas sektor.

“Saya menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta Para Camat dan Kades/Lurah se-Kabupaten Ketapang,” katanya, menegaskan.

Selain itu, melalui program Bantuan Biaya Personil Peserta Didik, berupa beasiswa dan bantuan seragam dan alat tulis bagi peserta didik yang di anggarkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam belajar, terutama bagi peserta didik rentan putus sekolah.

“Ini adalah program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ketapang dan Tim Kerja Garda ATS dapat membantu Dinas Pendidikan agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Penanganan ATS ini juga merupakan komitmen kita bersama dalam memajukan Pendidikan di Kabupaten Ketapang,” ujar Wabup.

Hal ini tentu selaras dan mendukung Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, terutama pada Misi Kedua yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing.

“Mari kita jadikan monitoring, evaluasi, dan pengukuhan Tim Kerja Garda ATS ini sebagai momentum kebangkitan semangat bersama. Mari kita rangkul setiap anak, kita didik, kita bimbing, dan kita berikan harapan baru. Dengan kerja sama lintas sektor, dukungan penuh perangkat daerah, serta dedikasi para relawan, saya yakin Kabupaten Ketapang dapat menjadi contoh daerah yang berhasil menuntaskan masalah anak tidak sekolah,” katanya, mengakhiri.**