Bupati Ketapang Resmi Membuka Pagelaran Seni Budaya Melayu MABM Ketapang Tahun 2025
Ketapang:KM – FSBM Tahun 2025 yang dibuka langsung Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si ditandai dengan penabuhan gendang Tar, Jum’at (26/09/2025) di Balai Sungai Kedang Ketapang.
Kehadiran Bupati dan tamu undangan disambut dengan atraksi pencak silat kutemare dan tarian persembahan.
Suguhan pembukaan yang kental dengan budaya Melayu menambah suasana FSBM kali ini penuh semarak.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam terselenggaranya kegiatan ini.

“Pagelaran seni budaya lebih luas maknanya daripada pertunjukan, tetapi menjadi wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, serta filosofi kehidupan,” ujarnya.
Dengan mengusung tema:
“Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan,”
Bupati menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengikis jati diri kita sebagai masyarakat Melayu.
Justru, menurutnya perkembangan zaman harus kita maknai sebagai peluang untuk memperkuat budaya, bukan melupakannya.
“Budaya Melayu adalah warisan yang sangat berharga. Dalam pantun, syair, petuah, dan gerak tari, tersimpan nilai kebijaksanaan, kehormatan, serta semangat gotong royong yang harus terus kita wariskan kepada generasi muda,” harap Bupati.
Bupati dalam kesempatan tersebut juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut menjaga dan melestarikan budaya daerah kita. Membangun Ketapang tidak hanya dengan infrastruktur, tetapi juga dengan membangun karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya.
Sementara itu, Ketua MABM Provinsi Kalbar Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S, mengatakan apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Bupati Ketapang merupakan suatu dukungan signifikan patut diapresiasi dan komitmen ini terus dapat dijalankan diwaktu-waktu yang akan datang.
“Tahun depan FSBM tingkat Provinsi akan dilaksanakan di kota Pontianak. Saya harap MABM Ketapang dapat mengirimkan kontingennya secara lengkap agar dapat menyemarakkan Festival Melayu ke-14 ini dan kami juga sudah memutuskan untuk festival melayu ke-15 tahun 2028 mendatang akan digelar di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.


Selain itu, Ketua DPD MABM Ketapang H. Irvan Masyad, S.Pd.,MH dengan penuh optimisme, mengatakan bahwa MABM Ketapang tetap berkontribusi menjaga, melestarikan dan memajukan kebudayaan Melayu dan juga sebagai salah satu bukti nyata menjaga eksistensi corak budaya yang hidup dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.
“Saya berpesan kepada seluruh jajaran MABM di Kabupaten Ketapang serta semua pengurus dewan pimpinan cabang se-Kecamatan agar tetap memiliki komitmen yang kuat melestarikan dan memajukan budaya Melayu serta terus mendorong pemerintah agar memberdayakan potensi budaya yang ada di Ketapang ini agar tetap lestari, berkembang serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya.
Selanjutnya pada pagelaran seni budaya Melayu tahun 2025 ini, lomba-lomba tradisional yang dihadirkan panitia, juga akan menjadi daya tarik utama dengan menampilkan keahlian peserta dalam berbagai bidang seperti, Dendang Melayu, Motif Batik Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat dan Mobil Hias Astagune. Selain itu, lomba Busana Melayu juga akan memukau penonton dengan gerakan yang anggun dan penuh makna.**