Sel. Jul 1st, 2025

Berita

Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Secara Gotong Royong di Kabupaten Ketapang.

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Infrastruktur secara gotong royong pada Senin (30/06/2025). bertempat di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat Bapak Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si, Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, S.H., Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Ir Ridwan Bae, Anggota DPR-RI Dapil Kalbar H. Boyman Harun, H. Yuliansyah, H. Syarif Abdullah Al Kadri, beberapa Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Forkopimda Kabupaten Ketapang, Kajari, Dandim, Danlanal, Wakapolres dan Pimpinan Perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang hingga tokoh masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ketapang, khususnya perbaikan Jalan Pelang–Kepuluk yang menjadi jalur vital penghubung daerah sebagai salah satu nadi perekonomian ketapang.

Bupati Ketapang, yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinanya.

“Hari ini adalah langkah awal kita membangun Ketapang secara gotong royong. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Kita butuh kolaborasi lintas sektor,”ucapnya

Fokus utama pertemuan ini adalah Jalan Pelang–Kepuluk–Batu Tajam, ruas penting yang menghubungkan lebih dari 8 Kecamatan dengan ibu Kota Kabupaten dan kawasan industri. Jalan tersebut menjadi jalur distribusi utama hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan, namun kondisinya rusak parah karena karakteristik tanah gambut dan lalu lintas berat dari truk-truk perusahaan.

“Pemerintah Kabupaten Ketapang telah berkali-kali menganggarkan pembangunan jalan ini, namun hasilnya belum signifikan karena metode konvensional tidak cocok untuk kondisi tanah gambut.” Katanya.

Estimasi biaya penanganan menyeluruh untuk ruas 18 km Jalan Pelang-Kepuluk memerlukan dana yang besar yang tidak dapat hanya mengandalkan APBD saja. Oleh karena itu, pemerintah mengajukan dukungan dari pusat melalui skema Inpres Jalan Daerah dan mendorong kontribusi nyata dari sektor swasta yang selama ini turut memanfaatkan infrastruktur tersebut.

Bupati tidak melarang truk-truk perusahaan lewat, tapi bantu kami rawat jalan ini. Pajak itu kewajiban, tapi tanggung jawab sosial adalah bentuk kepedulian,” Ia menekankan pentingnya kolaborasi melalui forum tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang telah dibentuk melalui Perda No. 17/2017 dan Perbup No. 53/2023.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan bahwa seluruh perusahaan dan pemangku kepentingan yang hadir siap bersama, bergotong-royong membangun Jalan Pelang – Kepuluk, demi mempercepat Pembangunan Berkeadilan, menuju Kabupaten Ketanang Maju dan Mandiri.**

Sekda Ketapang Buka Orientasi Pelatihan Anggota Satpol PP

Ketapang:KM – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Repalianto, S.Sos., M.Si., Membuka Orientasi Pelatihan Anggota Satpol PP Kabupaten Ketapang, pada Senin (30/06/2025) bertempat di Halaman Kantor Satpol PP Kabupaten Ketapang.

Sekda menyampaikan bahwa Orientasi ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan penguatan kapasitas bagi anggota Pol PP dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Selanjutnya bagi para anggota yang baru harus segera beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengikuti arahan instruktur dalam pelaksanaan orientasi ini.

Satpol PP harus mempunyai sikap yang tegas, bijak dan yang paling penting harus mempunyai sikap mental yang kuat jangan sampai Satpol PP lemah sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Sekda berpesan Jadilah Satpol PP yang baik dan Laksanakan Tugas dengan Penuh Tanggungjawab.**

HMI Ketapang Gelar Konfercab XV dan Muskohcab IX

Ketapang:KM – Mewakili Bupati Ketapang Staf ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Drs. H. Maryadi Asmui, MM., Membuka Konferensi Cabang XV dan Musyawarah Kohati Cabang IX Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ketapang, pada Jumat Malam (27/06/2025) bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Ketapang.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ketapang resmi menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) XV dan Musyawarah Kohati Cabang (Muskohcab) IX. Forum strategis ini mengusung tema, “Revitalisasi HMI Cabang Ketapang: Ikhtiar Membangun Rumah Perjuangan yang Religius, Inklusif, dan Berintegritas Menuju Organisasi Kader Progresif”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Maryadi Asmu’i, Plh DPRD Ketapang, Mathoji, Koordinator Presidium MD KAHMI Ketapang, Theo Bernadhi, Sekretaris Umum Badko HMI Kalimantan Barat, Muhlas, kader HMI, alumni, OKP, serta unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang.

Bupati Ketapang yang di Wakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Maryadi Asmu’i menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi kepada seluruh kader HMI dan Kohati atas dedikasinya dalam membina generasi muda.

“HMI adalah kawah candradimuka yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa. Saya percaya, HMI merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kesinambungan pembangunan nasional, termasuk di daerah,” kata Maryadi.

Menurutnya, tema yang diangkat dalam Konfercab kali ini sangat relevan dengan dinamika zaman. Kata “revitalisasi” mencerminkan semangat pembaruan dan introspeksi yang perlu terus dilakukan HMI sebagai organisasi kader.

Terlebih, dia menekankan pentingnya nilai religius, inklusifitas, dan integritas dalam tubuh organisasi.

“Religius bukan hanya soal keagamaan, tapi juga moralitas. Inklusifitas penting dalam menjawab tantangan kebhinekaan, dan integritas adalah fondasi mutlak agar HMI tetap dipercaya publik,” tambahnya.

Pemerintah Ketapang, lanjut Maryadi, sangat terbuka untuk kolaborasi yang konstruktif bersama HMI, khususnya di sektor kepemudaan, demokrasi, literasi digital, hingga isu-isu krusial seperti ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menghasilkan keputusan formal, tetapi juga pemikiran-pemikiran segar dan semangat baru untuk perjuangan HMI ke depan,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Ketapang, Dedy Yusuf menyampaikan apresiasi atas antusiasme kader dalam mempersiapkan dan menghadiri pembukaan Konfercab dan Muskohcab.

Dedy menekankan, bahwa konfercab bukan hanya rutinitas organisasi, melainkan wadah penting untuk memperkuat nilai perjuangan dan konsolidasi organisasi.

“Konfercab dan muskohcab adalah momentum untuk memperkuat nilai-nilai perjuangan, konsolidasi organisasi, serta regenerasi kepemimpinan HMI yang lebih progresif ke depan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Koordinator Presidium MD KAHMI Ketapang, Theo Bernadhi menekankan pentingnya peran aktif HMI dalam proses pembangunan daerah.

Theo mengajak seluruh kader untuk tidak hanya bersikap reaktif terhadap kebijakan pusat, namun juga mampu bersikap kritis di tingkat daerah.

“HMI harus memberi daya kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama jika ada kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat. Mahasiswa harus berani bersuara dan bergerak dari daerah, tidak hanya menunggu instruksi pusat,” tegas Theo.

Ia menyebut, bahwa regenerasi kepemimpinan adalah keniscayaan, agar HMI tetap relevan dan mampu menjadi garda terdepan perjuangan mahasiswa di tengah tantangan zaman.**

Wakil Bupati Ketapang Buka Konfercab II PERGUNU & Bedah Buku Sejarah Tanah Kayong

Ketapang:KM – Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, S.H Membuka Kegiatan Konferensi Cabang II Persatuan Guru Nahdlatul Ulama dan Bedah Buku Sejarah Tanah Kayong Ketapang Singkat Cerita. Bertempat di Ruang Pertemuan Kantor PCNU Ketapang, Sabtu (28/06/2025).

Dalam sambutannya Wakil Bupati Ketapang menyampaikan selamat melaksanakan konferensi cabang nahdlatul ulama cabang II sekaligus bedah buku sejarah tanah kayong “Ketapang Singkat Cerita”.

“pemerintah Kabupaten Ketapang terus berkomitmen dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia, termasuk melalui peningkatan mutu pendidikan dan penguatan nilai-nilai budaya lokal”, ujar Wabup Ketapang.

Wabup Jamhuri berharap konferensi cabang PERGUNU dapat menghasilkan rumusan-rumusan strategis untuk penguatan peran guru NU di Kabupaten Ketapang.

“Saya juga mengapresiasi atas diluncurkannya dan dibedahnya buku “Ketapang Singkat Cerita” yang menjadi bagian penting dari upaya pelestarian sejarah dan identitas daerah”, ujar wabup.

Terakhir Wabup Ketapang harapkan kerjasama antara Pemerintah Daerah, organisasi keagamaan, komunitas guru, dan masyarakat terus terjalin erat karena dengan kebersamaan dan semangat gotong royong kita bisa membangun ketapang yang sejahtera, berbudaya, dan berdaya saing tinggi.**

Bupati Ketapang Terima Gelar Kanjeng Raden Aryo (KRA) dari Keraton Surakarta Hadiningrat

Ketapang:KM – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, menerima gelar kehormatan dari Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai bagian dari keluarga kerabat keraton. Gelar yang dianugerahkan kepada Alexander adalah Kanjeng Raden Aryo (KRA) Alexander Wilyo Darmo Nagoro.

Penganugerahan gelar ini diberikan langsung oleh Sri Susuhunan Pakubuwono melalui Keraton Surakarta Hadiningrat, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdian Alexander Wilyo dalam pelayanan publik dan pelestarian nilai budaya.

“Atas nama pribadi dan masyarakat Ketapang, saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Keraton Surakarta Hadiningrat, khususnya kepada Sri Susuhunan Pakubuwono, Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono, dan seluruh masyarakat Jawa,” ujar Bupati  dalam pernyataan resminya, Kamis (27/6).

Bupati menyebut, gelar ini merupakan amanah yang semakin memperkuat tekadnya untuk terus mengabdi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ketapang.

Dalam momentum tersebut, Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan, mempererat kebersamaan lintas suku, agama, dan golongan dalam membangun Ketapang sebagai rumah besar yang aman dan damai.

“Guyub, rukun, dan soliditas antarwarga adalah fondasi penting menuju Ketapang yang Maju dan Mandiri,” tambahnya.

Bersamaan dengan peringatan 1 Muharam 1447 Hijriah, bupati Kketapang Alexander Wilyo juga mengucapkan selamat tahun baru Islam kepada umat Muslim di Ketapang dan seluruh Indonesia, seraya berharap tahun baru ini membawa keberkahan dan semangat hijrah menuju kebaikan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat atas partisipasi aktif dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di Kabupaten Ketapang.**

Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H : Ribuan Peserta Pawai Ta’aruf Dengan Membawa Obor Memadati Kawasan Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang

Ketapang:KM – Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H Ribuan peserta Pawai Ta’aruf dengan membawa Obor Memadati Kawasan Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang.

Kegiatan ini dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H yang digelar rutin setiap tahun oleh pengurus Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang.

Perayaan yang identik dengan Pawai Obor ini bukan sekedar perayaan biasa melainkan sarat makna simbolis yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya refleksi diri kebersamaan dan harapan akan perbaikan dimasa mendatang.

Ditandai dengan penyalaan obor dan pengangkatan bendera prima Al-Ikhlas kegiatan dilepas langsung Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH di halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang, Kamis (26/06/2025) Malam.

Pawai yang dimulai pukul 20.00 WIB ini menarik perhatian masyarakat Ketapang. Suasana penuh khidmat dan keceriaan terpancar dari wajah para peserta yang didominasi para pelajar SD/MI, SMP DAN MIN/SMA disekitar Kota Ketapang.

“Kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial saja tetapi dapat kita gali lebih dalam yaitu untuk merajut tali silaturahmi antar sesama serta untuk merekat kebersamaan terutama umat muslim,” ujar Wabup.

Oleh karena itu, Wabup mengajak masyarakat untuk menjaga nila-nilai kebersamaan dan keharmonisan antar sesama.

“Dengan acara pawai ta’aruf inilah, dapat kita maknai dengan menjaga hubungan baik kepada sesama khususnya kepada anak bangsa yang mana Kabupaten Ketapang ini dihuni berbagai macam etnis multi agama dan budaya yang sampai saat terjalin damai rukun dan tertib, inilah nilai-nilai yang harus kita jaga,” harap Wabup.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang Drs. H. Marwannor, MM mengatakan, kegiatan Pawai Ta’aruf atau Pawai Obor ini setiap tahun diadakan.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini, Tahun Baru Islam 1 Muharram tidak dilupakan oleh masyarakat khususnya umat Islam,” ujarnya.

Selain itu, Ia melaporkan bahwa kegiatan Pawai Ta’aruf ini diikuti kurang lebih seribu  peserta terdiri dari para pelajar, remaja masjid dan para organisasi masyarakat di Kabupaten Ketapang.

“Oleh karena itu, terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah mendukung segala bentuk kegiatan yang kami laksanakan selaku pengurus Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang. Selamat tahun baru Islam 1 Muharram 1447H, mudah-mudahan hari ini lebih baik dari hari kemarin,” tutupnya.

Selanjutnya diakhir kegiatan ini panitia juga memberikan piagam penghargaan kepada semua peserta pawai dan uang pembinaan kepada Drumband dan peserta pawai obor terbaik.

Suasana keceriaan penuh khidmat menyelimuti akhir acara ini, menandai berakhirnya perayaan pawai ta’aruf yang penuh makna ini. Para peserta pawai pun membubarkan diri dengan perasaan gembira dan penuh harapan di tahun baru Islam 1447H/ 2025M.**

Bupati Ketapang Hadiri Ritual Adat Meruba 

Ketapang:KM – Bupati Ketapang, sekaligus Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua Alexander Wilyo, S. STP., M. Si. menghadiri ritual adat Meruba, di Laman Sengkuang, Desa Benua Krio, Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Rabu (25/2025). 

Ritual adat Meruba adalah ritual adat mencuci pusaka-pusaka Raja Hulu Aik, yang dalam bahasa daerah Krionya: “Ngase Minyak Nganti Ompitin Pusaka Bosi Koliking Tungkat Rakyat”. 

Malam sebelum ritual adat Meruba, Selasa (24/6/2025), acara diawali dengan penyerahan tuak lauk buat gawe, pembukaan Maruba, dan menari tuha muda begamal betabuh 5 lobuh. 

 Kedatangan Bupati Ketapang, yang sekaligus sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, disambut secara adat melalui prosesi Tijak Tanah dan Tepung Tawar, yang dipimpin oleh para Domong Mantir Laman Sembilan Domong Sepuluh.

Pada tanggal 25 Juni pagi, ritual adat Meruba diawali kegiatan beramu (mencari bahan-bahan untuk ritual Meruba ke hutan), Tarian Tijak Tanah Ncuruk Kampung. Setiba beramu dialnjutkan dengan ritual babiso hibuk dan ikat golakng tongang.

Setelah itu, masuklah ke acara inti Meruba, yakni Ngase Minyak Nganti Ompitin Pusaka Bosi Koliking Tungkat Rakyat, yang artinya mencuci pusaka-pusaka Raja Hulu Aik. Pada ritual mencuci pusaka-pusaka Raja Hulu Aik ini, Raja Singa Bansa, Raja Hulu Aik ke-51 beserta pemimpin ritual Meruba serta beberapa tamu kehormatan Raja, termasuk Patih Jaga Pati, yang juga Bupati Ketapang memasuki ruang  pusaka Raja Hulu Aik, sebuah ruangan tempat menyimpan pusaka-pusaka Raja Hulu Aik.

Sebelum masuk ke ruang situs, Raja Singa Bansa,  memimpin ritual, dan Patih Jaga Pati terlebih dahulu menari adat di ruangan khusus di dekat ruang situs.

Setelah menari adat, Raja pun langsung memasuk ruang situs untuk membuka peti pusaka, sekalifus mencuci pusaka Raja Hulu Aik Bosi Koling Tungkat Rakyat.

Usai mencuci pusaka Bosi Koling Tungkat Rakyat, acara dilanjutkan dengan ritual adat buang sial di Sungai Krio. Selesai ritual adat buang sial dilanjutkan dengan acara lalu dmtimang tanduk sengiang holakang (ritual minum tuak dengan tanduk).


Ritual adat Meruba ditutup dengan Malam ramah tamah, di mana seluruh tamu undangan, tokoh adat, serta masyarakat berkumpul dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan.


Bupati Ketapang Alexander Wilyo mengatakan, ritual adat Meruba ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga pengingat akan jati diri dan kekuatan kebersamaan masyarakat adat Dayak dalam merawat warisan leluhur.**

Sekolah Ramah HAM Hadir Sebagai Solusi Dari Berbagai Persoalan Dalam Dunia Pendidikan

Ketapang:KM – Mewakili Bupati Ketapang Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs. H. Darma, M.Pd., Membuka Pelatihan Sekolah Ramah HAM Bagi Guru Tingkat SMA/Sederajat di Kabupaten Ketapang, pada Selasa (24/06/2025) bertempat di Ruang Diklat Kantor BKPSDM Kabupaten Ketapang.

Pelatihan Sekolah Ramah HAM (SRHAM) bagi guru SMA/Sederajat bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai HAM dalam prinsip pengelolaan sekolah. Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang menghargai hak asasi manusia dan mencegah pelanggaran HAM, seperti perundungan dan kekerasan seksual.


Dalam Sambutamanya staf ahli mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah menginisiasi dan mendukung terselenggara kegiatan ini, khususnya kepada sekretariat KomnasHAM Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Ketapang serta seluruh Narasumber dan Panitia Pelaksana.



Sekolah Ramah HAM hadir sebagai solusi dari berbagai Persoalan dalam dunia pendidikan saat ini, tidak hanya dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran dan kompetensi peserta didik, tetapi juga dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, inklusif serta mengharhai harkat dan martabat setiap manusia.

Staf ahli yakin bahwa bapak/ibu guru di sekolah adalah ujung tombak dalam mewujudkan sekolah ramah HAM, maka dari itu pelatihan ini menjadi sangat penting dan strategis sebagai langkah awal membangun pemahaman bersama, menyamakan persepsi, serta memperkuat kapasitas para pendidik dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip HAM ke dalam proses pembelajaran dan tata kelola sekolah.


Kepada seluruh peserta dia mengajak untuk mengikuti pelatihan ini dengan semangat belajar yang tinggi, jangan ragu untuk berdiskusi, bertanya dan berbagai pengalaman. Ambil sebanyak-banyaknya ilmu dari para narasumber dan terapkan dalam konteks lokal sekolah kita di Kabupaten Ketapang.


Dengan pelatihan ini, diharapkan sekolah dapat menjadi tempat yang ramah dan aman bagi seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, serta mampu memberikan pendidikan yang berkualitas dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.**

Sekda Ketapang Buka kegiatan Review Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK Pada Unit Pelayanan Publik Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang

Ketapang:KM – Sekretaris Daerah Kab. Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si membuka kegiatan Review Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK pada Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang, Senin (23/6/2025) Bertempat di Ruang Rapat Utama, Kantor Bupati Ketapang.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini (23-24 Juni 2025) dimaksudkan untuk peninjauan kembali sejauh mana nilai-nilai core value ASN BerAKHLAK, khususnya yang berorientasi pelayanan telah diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam perilaku kerja sehari-hari oleh para ASN pada unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kab. Ketapang, serta mendorong perbaikan berkelanjutan dalam budaya kerja ASN yang mengedepankan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama.


Sebagaimana yang telah diketahui, Pemerintah telah menetapkan nilai dasar ASN yang dirangkum dalam akronim “BerAKHLAK”, yang menjadi kompas moral dan pedoman perilaku seluruh ASN dalam bekerja dan melayani masyarakat. Dari ketujuh nilai yang terkandung di dalamnya, “Berorientasi Pelayanan” menempati posisi sentral, terutama bagi ASN yang bertugas di unit pelayanan publik. Penerapan ASN BerAKHLAK pada nilai Berorientasi Pelayanan merupakan tujuan akhir dari upaya mencapai pelayanan prima kepada masyarakat.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman dan penerapan nilai berorientasi pelayanan oleh ASN baik secara individu maupun tim kerja.


Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 peserta yang berasal dari 53 unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kab. Ketapang, dengan prioritas unit pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini diisi oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Ibu Rika Indarti, S.Psi., M.Si.

Sekda menyampaikan bahwa pelayanan prima tidak hanya semata-mata bertujuan untuk memenuhi evidence reformasi birokrasi. Tetapi tujuan utamanya adalah sebagai wujud komitmen dan keseriusan Pemerintah Kab. Ketapang dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Sebagai penyelenggara pelayanan publik, harus tampil maksimal, baik dalam hal ketepatan dan kecepatan, juga dalam hal sikap dalam memberikan pelayanan” ucap Sekda.

Oleh karena itu, Sekda berharap seluruh elemen petugas layanan pada unit penyelenggara pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kab. Ketapang dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


Sekda menghimbau kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan sungguh-sungguh, dan berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum reflektif sekaligus progresif agar unit pelayanan publik di Kab. Ketapang mampu menjadi role model pelayanan prima yang mudah diakses, cepat ditangani, dan memuaskan masyarakat.**

Kunjungan Kerja Wakil Menteri Pertanian: Membangun Ketahanan Pangan Di Ketapang

Ketapang:KM – Kunjungan Wakil Menteri Pertanian, Bapak Sudaryono, menandai tonggak penting dalam upaya nasional menuju ketahanan pangan berkelanjutan di daerah. Minggu 22/6/2026.

Dimulai dengan “coffee morning” di Kafe Lalulimpat, kunjungan berlanjut ke penyerahan alat mesin pertanian (alsintan) modern di Dusun Sindur, Desa Mekarsari.

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menyampaikan ucapan “Selamat datang di Ketapang, Wakil Menteri Pertanian dan Gubernur Kalbar. “Kehadiran ini merupakan kehormatan bagi kami,” katanya.
Acara dimulai dengan apresiasi yang tinggi atas komitmen dan dukungan Pemerintah Pusat. Menurutnya, kunjungan ini menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Ketapang, membuktikan komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa dan memajukan pertanian Ketapang.

Bupati memaparkan visi Kabupaten Ketapang 2025-2030 yang adil, maju dan mandiri, diwujudkan melalui misi yang terukur dan terintegrasi, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi daerah.

Dirinya mengungkapkan rencana strategis jangka panjang yang meliputi peningkatan produktivitas pertanian melalui inovasi teknologi dan pengembangan varietas unggul, perbaikan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan jalan akses pertanian, serta program pemberdayaan petani yang mencakup pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pembukaan akses pasar yang lebih luas.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan bagaimana bantuan alsintan yang diserahkan akan berperan penting dalam mewujudkan rencana strategis tersebut, dengan menekankan pentingnya pemeliharaan dan penggunaan alsintan yang efisien dan berkelanjutan sektor pertanian di Kabupaten Ketapang.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menguatkan komitmen provinsi untuk mendukung pertanian Ketapang dan Kalimantan Barat. Berbagai program provinsi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk penyediaan pupuk bersubsidi, pembangunan infrastruktur irigasi dan drainase, fasilitasi akses pasar, dan pengembangan SDM pertanian, dijelaskan. “Sinergi antar pemerintah sangat penting untuk ketahanan pangan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Sudaryono Wakil Menteri Pertanian, menjadi titik kulminasi dari acara ini. Dirinya tidak hanya mengapresiasi kepemimpinan Bupati Ketapang dan dukungan Gubernur Kalimantan Barat, tetapi juga memberikan pemaparan yang sangat mendalam tentang program-program nasional yang relevan dengan kondisi di Kabupaten Ketapang.

Masdar juga menjelaskan bagaimana program-program peningkatan produktivitas pertanian, program pengembangan pertanian berkelanjutan, dan program akses kredit alsintan dapat diintegrasikan dengan strategi pembangunan daerah.

Selain itu, dirinya menekankan pentingnya inovasi teknologi pertanian, pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian, dan peran penting pemerintah daerah dalam mengawasi dan memantau pelaksanaan program-program tersebut.

Dalam konteks kredit alsintan, Masdar secara khusus menekankan pentingnya akses yang mudah dan terjangkau bagi para petani, menjelaskan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk mempermudah proses permohonan dan memberikan pendampingan teknis kepada para petani agar dapat memanfaatkan kredit tersebut secara efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.

Wamentan juga menyoroti potensi besar Kabupaten Ketapang di bidang pertanian dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebelum meninggalkan Ketapang, Masdar juga melakukan rapat internal dengan tim Tani Merdeka Indonesia (TMI). Kunjungan kerja ini bukan hanya memberikan bantuan fisik berupa alsintan, tetapi juga memberikan inspirasi, memperkuat komitmen bersama, dan menciptakan momentum baru dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, mulai dari tingkat desa.**