Kam. Okt 2nd, 2025

Berita

Ketua TP PKK Ketapang Beri Dukungan Penuh untuk Putri Remaja Indonesia dan Putri Batik Cilik Asal Ketapang

Ketapang Semangat generasi muda Ketapang untuk berprestasi di tingkat nasional mendapat apresiasi dan dukungan besar dari Ketua TP PKK Kabupaten Ketapang, Lusia Dewi Nurjana. Ia menyatakan dukungan penuh kepada dua putri daerah yang akan tampil mewakili Ketapang, yaitu Maisharah Echa yang akan berlaga di ajang Putri Remaja Indonesia dan Grace Evelyn Halim yang akan berkompetisi di ajang Putri Batik Cilik Indonesia.

Pertemuan antara Ketua TP PKK bersama dua perwakilan Ketapang tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat, Kamis ( 2/20/2025 ) di Sekretariat PKK Ketapang.

Ketua TP PKK  Lusia Dewi Nurjana, S.T.,M.T, menyampaikan bahwa keikutsertaan anak-anak Ketapang dalam ajang bergengsi nasional ini adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat daerah, sekaligus bukti nyata bahwa generasi muda Ketapang mampu bersaing di panggung nasional.

“Saya sangat mensupport adik-adik yang akan berjuang di kompetisi nasional. Kami di TP PKK juga terus aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada anak dan perempuan. Untuk adik-adik yang sedang berjuang ini, persiapkan diri dengan baik, jaga kesehatan, tetap semangat, dan harumkan nama Kabupaten Ketapang. Saya juga mengajak masyarakat Ketapang untuk memberikan dukungan, baik moral maupun doa,” ujar Lusia Dewi Nurjana.

Menurut Lusia, dukungan masyarakat sangatlah penting. Selain memberikan doa dan semangat secara langsung, masyarakat juga dapat menunjukkan dukungan melalui ruang digital. Ia menegaskan bahwa di era media sosial saat ini, dukungan tidak hanya hadir secara fisik, melainkan juga bisa ditunjukkan dengan cara sederhana seperti memberikan like, komentar positif, hingga membagikan postingan resmi dari pihak penyelenggara.

“Dukungan masyarakat bisa ditunjukkan dengan cara memberikan like dan dukungan positif di postingan media sosial penyelenggara. Hal ini akan sangat berarti untuk menambah semangat anak-anak kita,” tambahnya.

Lusia Dewi Nurjana berharap masyarakat Ketapang dapat bersama-sama menguatkan langkah dua perwakilan ini, sehingga mereka merasa tidak sendirian dalam berjuang. Ia juga menekankan bahwa kehadiran Maisharah Echa dan Grace Evelyn Halim di ajang nasional bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengangkat nama daerah, budaya, serta citra positif generasi muda Ketapang.

Dukungan TP PKK Ketapang terhadap Maisharah Echa dan Grace Evelyn Halim ini menjadi bukti komitmen bahwa organisasi perempuan tersebut tidak hanya berperan dalam pemberdayaan keluarga, tetapi juga dalam memberikan motivasi dan energi positif bagi generasi muda daerah.

Melalui momentum ini, TP PKK mengajak seluruh masyarakat untuk terus menumbuhkan rasa bangga terhadap prestasi anak-anak Ketapang, serta menjadikan dukungan terhadap mereka sebagai bagian dari gerakan bersama untuk mendorong lahirnya lebih banyak lagi generasi yang cerdas, berkarakter, dan berprestasi.**

Pemkab Ketapang dan Kejaksaan Negeri Teken Perjanjian Strategis, Perkuat Sinergi Hukum dan Pembangunan Daerah

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bersama Kejaksaan Negeri Ketapang resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis pada Selasa, 30 September 2025, di ruang Rapat utama Kantor Bupati Ketapang.

Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam menangani masalah hukum di bidang perdata dan tata usaha negara, serta memperkuat efektivitas pembangunan daerah dan meningkatkan penanganan masalah hukum.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh bupati Ketapang Alexander Wilyo, S. STP.,M.Si dan Kepala Kejaksaan Negeri Ketapang, Anthony Nainggolan, S.H. Nota kesepakatan yang ditandatangani bersama menjadi bukti komitmen bahwa pembangunan di Kabupaten Ketapang harus dilaksanakan dengan penuh integritas, transparansi, dan sinergi lintas sektor.

Kerja sama ini terbukti memberikan dampak nyata, salah satunya dalam mempercepat proses sertifikasi aset daerah hingga ratusan sertifikat setiap tahun.

Dengan adanya pendampingan hukum dari Kejaksaan, Pemkab Ketapang dapat menjalankan pembangunan dengan lebih efektif, akuntabel, serta terhindar dari potensi masalah hukum yang dapat menghambat jalannya pembangunan.

Bupati menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk loyalitas dan komitmen untuk membangun Ketapang. “Loyalitas kita adalah untuk Ketapang. Keberhasilan pembangunan bukan hanya prestasi, tetapi legacy atau warisan berharga yang akan terus dikenang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.”

Kerja sama ini tidak hanya memberi manfaat bagi pemerintah, tetapi juga langsung dirasakan masyarakat. Dengan adanya pendampingan hukum, pembangunan berjalan lebih cepat dan tepat sasaran, sehingga hasilnya bisa segera dinikmati masyarakat. Sertifikasi aset daerah yang semakin tertib akan menjamin keberadaan fasilitas umum seperti sekolah, jalan, pasar, maupun lahan pemerintah yang digunakan untuk kepentingan rakyat.

Selain itu, pelayanan publik akan menjadi lebih baik karena pemerintah dapat fokus bekerja tanpa terbebani masalah hukum. Pada akhirnya, masyarakat mendapatkan kepastian hukum, perlindungan aset bersama, dan kualitas pelayanan yang lebih prima.

Kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat pendampingan hukum dalam setiap langkah pembangunan daerah, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.**

Wabup Ketapang Tutup Pagelaran Seni Budaya Melayu Ketapang

Ketapang:KM – Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH resmi menutup Pagelaran Seni Budaya Melayu (PSBM) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang tahun 2025, Selasa (30/09/2025) di Balai Sungai Kedang Ketapang.

Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 26 September sampai 30 September ini, menarik banyak minat masyarakat dengan berbagai lomba yang diadakan panitia.

Penutupan PSBM ini diawali dengan penyambutan Wakil Bupati Ketapang bersama Forkopimda serta rombongan tamu undangan lainnya diiringi 2 gendang tar dan disambut 8 gendang tar sepanjang jalur menuju Balai Sungai Kedang.

Ketua pelaksana panitia Rion Sardi, mengatakan kegiatan tahun ini sangat luar biasa, khususnya pawai arak-arakan mobis hias astagune yang sangat keren, penuh kreatif dan estetik sedap dipandang mate.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dari awal hingga penutupan PSBM tahun 2025 ini.
Anak Dare Duduk Ditanggak, Mate Melinang Senyum Melintas, Jase Ibu Tuan dan Puan Tiada Terhingga, Semoga Allah Selalu Membalas,” ucap Rion dengan pantun.

Sementara itu, Ketua MABM Ketapang H. Irvan Masyad S.Pd.,MH, mengatakan bahwa DPD MABM Ketapang telah berkontribusi, menjaga, melestarikan, memajukan kebudayaan Melayu, tentu juga sebagai salah satu bukti nyata dan upaya menjaga eksistensi corak budaya yang hidup dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

“Pesan saya kepada seluru pengurus dan jajaran pengurus MABM Kabupaten Ketapang dan Kecamatan untuk tetap memiliki komitmen yang kuat melestarikan dan memajukan budaya Melayu Kabupaten Ketapang sesuai dengan visi misi serta arah kebijakan Bapak Bupati Ketapang,” ujarnya.

H. Irvan juga mengajak seluruh masyarakat puak Melayu yang ada di Ketapang untuk terus melestarikan adat budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Ketapang atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kettapang, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) serta seluruh panitia pelaksana yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi partisipasi semua pihak, mulai dari para seniman, pelaku budaya, sanggar seni, pelajar, hingga masyarakat umum yang telah ambil bagian dalam memeriahkan acara ini,” ujar Wabup membacakan sambutan Bupati Ketapang.

Lebih lanjut menurutnya keberagaman seni yang ditampilkan merupakan bukti bahwa budaya Melayu hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

Melalui kegiatan seperti ini, kita semua diingatkan bahwa budaya adalah pondasi penting dalam membangun jati diri daerah dan bangsa.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua elemen masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya, termasuk melalui pendidikan, dokumentasi, dan penyelenggaraan kegiatan seni yang berkelanjutan,” ungkapnya.

“Saya berharap, PSBM ini tidak hanya menjadi agenda tahunan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kolaborasi antar pelaku budaya, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka penguatan nilai-nilai luhur budaya melayu di Kabupaten Ketapang,” pungkas Wabup.

Selanjutnya disela-sela acara, panitia PSBM juga memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian Ketua MABM dari masa ke masa membuat suasana acara menjadi khidmat.

Selain itu, untuk mencairkan suasana juga ditampilkan para juara Busana Melayu, Dendang Melayu dan Syair Gulung sehingga menambah suasana malam semakin semarak.

Tak hanya itu, Ribuan masyarakat Ketapang dibuat larut saat menyaksikan tampilan penyanyi asli dan pencipta lagu Ketapang Kota Ale-Ale.

Diakhir acara panitia, membagikan hadiah kepada para pemenang disemua cabang pada PSBM tahun 2025.**

Sekolah Rakyat Ketapang Diluncurkan

Ketapang – Pemerintah Kabupaten Ketapang secara resmi meluncurkan Sekolah Rakyat di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan, Selasa (30/9/2025). Program ini menjadi perintis di Kalimantan Barat, selain satu lokasi lain yang berada di Kota Pontianak.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si, menyebut keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu. Saat ini, jumlah siswa baru mencapai 72 orang dari kuota 100 orang.

“Ini memang masih bangunan sementara. Tahun depan akan dibangun permanen di Kecamatan Nanga Tayap. Lahan tujuh milik Pemda sudah kita siapkan. Letaknya strategis, di tengah Kabupaten Ketapang,” kata bupati.

Bupati menambahkan, Sekolah Rakyat menyediakan jaminan penuh bagi siswa, mulai dari makan dan minum tiga kali sehari, pengasuhan, hingga fasilitas belajar yang memadai.

“Saya tadi sudah keliling melihat fasilitas sarana dan prasarananya, kalau dibanding saya sekolah dahulu, ini jauh lebih baik,” ucap bupati.

Kepala Sekolah Rakyat Ketapang, Kurniawan Widodo, menyampaikan saat ini terdapat 72 siswa yang berasal dari 18 kecamatan di Kabupaten Ketapang, dengan rentang usia 6 hingga 19 tahun. Dari jumlah itu, 19 siswa tingkat SD dan 53 siswa tingkat SMA. 

“Sekolah ini menjadi pusat pendidikan untuk membentuk generasi mandiri, berkarakter mulia, dan berdaya saing, dengan tetap berlandaskan kearifan lokal,” ujar Kurniawan.

Sebelum masuk asrama, seluruh siswa menjalani pemeriksaan kesehatan gratis yang difasilitasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kedondong. 

Kurniawan memaparkan, saat ini, sekolah tersebut memiliki 36 tenaga pendidik dan pengelola, terdiri atas 1 kepala sekolah, 14 guru, serta staf lainnya. Beberapa guru didatangkan dari luar daerah, yakni Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Pontianak, serta Kabupaten Ketapang sendiri.

Dari sisi sarana, Sekolah Rakyat Ketapang dilengkapi asrama putra dan putri, ruang makan bersama, ruang kelas untuk SD dan SMA, laboratorium IPA, ruang bahasa, perpustakaan, serta ruang konseling hingga fasilitas lainnya. 

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DSP3AKB) Kabupaten Ketapang, Albertin Tri Kurniasih menekankan Sekolah Rakyat dikhususkan bagi keluarga yang tidak mampu tanpa ada biaya sepeser pun.

“Seragam, biaya sekolah, makan minum itu ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” kata Asih. 

Meski sudah diluncurkan, Asih menyebut, Sekolah Rakyat masih membuka kuota untuk calon siswa yang ingin belajar di sekolah rakyat. 

“Kami membuka lagi untuk menampung calon siswa lain yang ingin bersekolah di sekolah rakyat, sambil berjalan ini tetap bisa dibuka, itu sesuai dengan arahan dari Kemensos,” ujar Asih. 

Perwakilan Kementerian Sosial RI, Mochtar Afandi menjelaskan bahwa secara nasional akan ada 165 titik Sekolah Rakyat. 100 Titik sudah beroperasi sejak Juli–Agustus 2025, dan 65 titik lain termasuk di Ketapang dimulai pada akhir September 2025.

“Khusus di Kalbar, ada dua lokasi. Satu di Pontianak sebagai pusat untuk 13 kabupaten/kota, dan satu lagi di Ketapang dengan empat rombongan belajar,” ujarnya.**

Semarak Pawai Mobil Hias Astagune

Ketapang:KM – Puluhan kendaraan hias pawai arak-arakan Astagune meriahkan Pagelaran Seni Budaya Melayu Ketapang tahun 2025, Sabtu (27/09/2025) pagi.

Pawai arak-arakan yang dilepas langsung Ketua MABM Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S, ini disambut antusias ribuan masyarakat Ketapang yang berbondong-bondong ingin menyaksikannya.

Adapun Rute Pawai dimulai dari halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang, melewati Jalan Agus Salim – Jalan D.I. Pandjaitan – Jalan R. Suprapto – Jalan Merdeka – Jalan A. Yani, Jalan Jend. Sudirman dan finish di halaman Kantor Bupati Ketapang.

Kedatangan kendaraan pawai hias ini disambut dengan tarian khas Melayu dari Ibu-Ibu MABM Ketapang.

Ketua pelaksana Rion Sardi putra Penyangge Tanjungpure, dengan bangga mengatakan bahwa Melayu telah kembali kepangkuan, masih ada ditengah-tengah kita.

Oleh karena itu, Rion berpesan kepada anak muda-mudi Kabupaten Ketapang agar terus melestarikan adat budaya Melayu.

“Tidak akan Melayu hilang ditelan zaman,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan ini bukan sekadar pagelaran atau hiburan semata, tetapi memiliki nilai strategis dalam usaha melindungi, melestarikan, dan mengembangkan budaya melayu agar tetap hidup dan berkembang di tengah gelombang perubahan zaman yang semakin cepat.

“Pagelaran ini mengusung tema,”tak hilang adab dan budaya ditelan zaman, kite bangun tanah kayong bergandeng tangan”, merupakan pengingat bagi kita semua bahwa di tengah modernisasi dan teknologi, kita tidak boleh melupakan jati diri kita sebagai orang melayu yang beradab, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, kesopanan, dan kearifan lokal,” ujar Wabup saat membacakan sambutan Bupati Ketapang.

Melalui kegiatan ini Wabup, melihat semangat gotong royong, kolaborasi, dan kreativitas yang luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat.

“Pawai mobil hias yang kita saksikan bersama adalah bentuk kebanggaan, keunggulan, dan identitas kita sebagai warga kabupaten Ketapang,” ujarnya

Menurut Wabup, selama kita terus membangun tanah kayong ini dengan bergandeng tangan, membangun dengan semangat kebersamaan dan berlandaskan nilai adat dan budaya, maka Ketapang akan terus tumbuh sebagai daerah yang maju, beradab, dan berkarakter.

“Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini, menjadikannya sebagai agen pendidikan kebudayaan, media ekspresi kreatif, dan wadah persatuan masyarakat,” tutupnya.

Pawai arak-arakan mobil hias astagune ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pagelaran seni budaya Melayu Kabupaten Ketapang tahun 2025 yang banyak ditunggu-tunggu masyarakat Ketapang.**

Bupati Ketapang Resmi Membuka Pagelaran Seni Budaya Melayu MABM Ketapang Tahun 2025

Ketapang:KM – FSBM Tahun 2025 yang dibuka langsung Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si ditandai dengan penabuhan gendang Tar, Jum’at (26/09/2025) di Balai Sungai Kedang Ketapang.

Kehadiran Bupati dan tamu undangan disambut dengan atraksi pencak silat kutemare dan tarian persembahan.

Suguhan pembukaan yang kental dengan budaya Melayu menambah suasana FSBM kali ini penuh semarak.

Bupati dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam terselenggaranya kegiatan ini.

“Pagelaran seni budaya lebih luas maknanya daripada pertunjukan, tetapi menjadi wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, serta filosofi kehidupan,” ujarnya.

Dengan mengusung tema:
“Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan,”
Bupati menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengikis jati diri kita sebagai masyarakat Melayu.

Justru, menurutnya perkembangan zaman harus kita maknai sebagai peluang untuk memperkuat budaya, bukan melupakannya.

“Budaya Melayu adalah warisan yang sangat berharga. Dalam pantun, syair, petuah, dan gerak tari, tersimpan nilai kebijaksanaan, kehormatan, serta semangat gotong royong yang harus terus kita wariskan kepada generasi muda,” harap Bupati.

Bupati dalam kesempatan tersebut juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut menjaga dan melestarikan budaya daerah kita. Membangun Ketapang tidak hanya dengan infrastruktur, tetapi juga dengan membangun karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya.

Sementara itu, Ketua MABM Provinsi Kalbar Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S, mengatakan apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Bupati Ketapang merupakan suatu dukungan signifikan patut diapresiasi dan komitmen ini terus dapat dijalankan diwaktu-waktu yang akan datang.

“Tahun depan FSBM tingkat Provinsi akan dilaksanakan di kota Pontianak. Saya harap MABM Ketapang dapat mengirimkan kontingennya secara lengkap agar dapat menyemarakkan Festival Melayu ke-14 ini dan kami juga sudah memutuskan untuk festival melayu ke-15 tahun 2028 mendatang akan digelar di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.

Selain itu, Ketua DPD MABM Ketapang H. Irvan Masyad, S.Pd.,MH dengan penuh optimisme, mengatakan bahwa MABM Ketapang tetap berkontribusi menjaga, melestarikan dan memajukan kebudayaan Melayu dan juga sebagai salah satu bukti nyata menjaga eksistensi corak budaya yang hidup dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

“Saya berpesan kepada seluruh jajaran MABM di Kabupaten Ketapang serta semua pengurus dewan pimpinan cabang se-Kecamatan agar tetap memiliki komitmen yang kuat melestarikan dan memajukan budaya Melayu serta terus mendorong pemerintah agar memberdayakan potensi budaya yang ada di Ketapang ini agar tetap lestari, berkembang serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya.

Selanjutnya pada pagelaran seni budaya Melayu tahun 2025 ini, lomba-lomba tradisional yang dihadirkan panitia, juga akan menjadi daya tarik utama dengan menampilkan keahlian peserta dalam berbagai bidang seperti, Dendang Melayu, Motif Batik Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat dan Mobil Hias Astagune. Selain itu, lomba Busana Melayu juga akan memukau penonton dengan gerakan yang anggun dan penuh makna.**

Bupati Ketapang: Kehadiran Batalyon 832 TNI AD Bawa Energi Baru Bagi Pembangunan Daerah

Ketapang:KM – Kunjungan Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Letjen TNI Iwan Setiawan, S.E.,M.M ke Kabupaten Ketapang mendapat sambutan hangat dari Bupati Ketapang, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta masyarakat Ketapang.

Dalam sambutannya, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada TNI AD yang telah menempatkan Batalyon 832 di Ketapang dengan jumlah personel yang akan mencapai lebih dari 1.000 prajurit.

“Kami merasa terhormat atas kehadiran Bapak Letjen TNI Iwan Setiawan, dan seluruh jajaran. Kehadiran Batalyon 832 di Ketapang tentu bukan hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan daerah. Kami siap bersinergi dengan TNI AD untuk mendukung ketahanan pangan, keamanan, serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Ketapang.

Dalam acara silaturahmi dan ramah tamah pada Kamis, (25/9/2025), di pendopo rumah jabatan bupati, Letjen TNI Iwan Setiawan, juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Ketapang yang telah menerima dengan baik penempatan Batalyon 832 TNI AD. Saat ini, sekitar 600 prajurit telah bergabung di Ketapang, dan jumlah tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 1.000 prajurit dalam waktu dekat.

Menurut Letjen TNI Iwan Setiawan, kehadiran para prajurit tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah. Prajurit yang mayoritas masih muda ini dibekali kemampuan tempur sekaligus keterampilan di bidang pertanian, peternakan, konstruksi, hingga kesehatan, sehingga diharapkan dapat mendukung program pemerintah daerah, termasuk ketahanan pangan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Ketua DPRD, dan seluruh masyarakat yang sudah memberikan sambutan luar biasa serta tempat terbaik bagi prajurit kami. Dengan harapan kehadiran mereka juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah,” ujar Letjen TNI Iwan Setiawan.

Acara malam itu ditutup dengan penyerahan cinderamata antara TNI AD dan Pemerintah Kabupaten Ketapang sebagai simbol persahabatan dan kerja sama yang erat.**

Bupati Ketapang Launching Bantuan Seragam Sekolah dan ATK Gratis Untuk Ribuan Pelajar SD dan SMP

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi meluncurkan program pemberian seragam dan Alat Tulis gratis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang membutuhkan, Kamis (25/9/2025). Penyaluran program ini dilakukan secara simbolis di SDN 4 Kecammatan Benua Kayong Ketapang dan dihadiri perwakilan ratusan siswa penerima.

Program ini merupakan janji Bupati dan Wakil Bupati Ketapang saat Pilkada 2024 lalu sebagai salah satu bentuk komitmen meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.

Tahun ini, sebanyak 6.000 siswa SD dan 2.500 siswa SMP menerima bantuan seragam gratis. Selain pakaian sekolah, bantuan juga dilengkapi dengan topi dan dasi serta alat tulis seperti buku, pensil, penghapus, lem, dan beberapa perlengkapan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menilai pendidikan menjadi salah satu kunci dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Alhamdulillah, hari ini kita telah melaunching program seragam dan alat tulis gratis ini, hari ini mulai disalurkan untuk 6.000 pelajar SD dan 2.500 pelajar SMP,” ungkapnya usai penyerahan secara simbolis.

Bupati melanjutkan, seragam dan alat tulis gratis akan mulai disalurkan melalui Dinas Pendidikan dibantu dengan jajaran hingga di tingkat Kecamatan sesuai dengan data yang dihimpun dari masing-masing sekolah.

“Meski di tengah efisiensi anggaran, selain program pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, kami juga tetap memprioritaskan program ini karena menyangkut kebutuhan dasar siswa,” jelasnya.

Bupati juga menerangkan, kalau seragam dan alat tulis gratis ini merupakan program unggulan yang dibuat pihaknya saat kampanye di Pilkada Ketapang beberapa waktu lalu. Diakuinya, dirinya akan terus melanjutkan program unggulan ini tidak hanya sebagai komitmen atas janjinya melainkan untuk ikhtiar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“Di tahun depan kita akan selaraskan program ini sesuai kebutuhan, dengan sasaran utama siswa yang membutuhkan terutama peserta didik tahun ajaran baru,” tegasnya.

Selain bantuan seragam dan alat tulis, bupati juga menyiapkan program beasiswa yang akan dijalankan melalui Dinas Pendidikan. Untuk itu, dirinya menilai pentingnya pendataan yang akurat dan berkeadilan agar bantuan tepat sasaran.

“Bupati minta Dinas Pendidikan bersama kepala sekolah melakukan pendataan secara adil dan riil, sehingga bantuan benar-benar diterima oleh siswa yang membutuhkan,” mintanya.

Dengan langkah tersebut, pemerintah daerah berharap program pendidikan ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ketapang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, DR.H. Ucup Supriatna, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari kebijakan Bupati Ketapang yang dituangkan dalam peraturan bupati.

“Program ini didasari pada peraturan bupati dengan tujuan utama untuk mengurangi beban orang tua dalam pengeluaran pendidikan. Sebanyak 6.000 siswa SD dan 2.500 siswa SMP yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Ketapang akan menerima bantuan seragam dan alat tulis ini,” jelas Ucup.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ketapang yang telah menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan daerah.

“Terima kasih kepada bapak bupati yang telah membuat program ini sebagai program prioritas. Semoga ini bisa menjadi awal untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Ketapang,” tambahnya.**

Wabup Ketapang Luncurkan Program Garda ATS 2025

Ketapang:KM -Wakil Bupati (Wabup) Ketapang Jamhuri Amir, S.H me-launching dan mengukuhkan Tim Kerja Gerakan Rangkul dan Didik Anak Tidak Sekolah (Garda ATS) Kabupaten Ketapang 2025. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ketapang, Rabu (24/9/2025).

Wabup menegaskan pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, akses dan kualitas pendidikan lanjutnya, memiliki pengaruh penting terhadap indeks pembangunan manusia (IPM), terutama pada indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. 

“Akan sulit mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan tanpa didukung pendidikan yang kuat. Namun, realitas yang kita hadapi saat ini menunjukkan bahwa masih ada anak-anak di Kabupaten Ketapang yang tidak bersekolah yang kita sebut dengan anak tidak sekolah (ATS),” ujarnya, membacakan sambutan tertulis Bupati Ketapang. 

Karena itu, kata Wabup, pemerintah tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus bekerja bersama, lintas sektor, dan lintas perangkat daerah untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak di Ketapang, Kalimantan Barat yang kehilangan kesempatan belajar.

“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi program Garda ATS yang merupakan Proyek Perubahan Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Ucup Supriatna, M.Pd, yang saya amanahkan untuk mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II. Saya berharap ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk menjawab tantangan menangani ATS di Kabupaten Ketapang,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Wabup, Garda ATS bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan sosial yang melibatkan relawan, pemerintah Desa, tokoh masyarakat, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, termasuk pihak swasta. 

Para relawan atau Tim Kerja Garda ATS adalah ujung tombak yang bekerja langsung di lapangan, merangkul, mendata, mendidik, dan memotivasi anak-anak serta keluarga mereka untuk kembali ke satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal. 

“Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan Garda ATS yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran demi masa depan anak-anak kita,” ucapnya.

Namun, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kerja relawan atau tim kerja saja. Dibutuhkan dukungan kuat dari seluruh perangkat daerah dan lintas sektor.

“Saya menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta Para Camat dan Kades/Lurah se-Kabupaten Ketapang,” katanya, menegaskan.

Selain itu, melalui program Bantuan Biaya Personil Peserta Didik, berupa beasiswa dan bantuan seragam dan alat tulis bagi peserta didik yang di anggarkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam belajar, terutama bagi peserta didik rentan putus sekolah.

“Ini adalah program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ketapang dan Tim Kerja Garda ATS dapat membantu Dinas Pendidikan agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Penanganan ATS ini juga merupakan komitmen kita bersama dalam memajukan Pendidikan di Kabupaten Ketapang,” ujar Wabup.

Hal ini tentu selaras dan mendukung Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, terutama pada Misi Kedua yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing.

“Mari kita jadikan monitoring, evaluasi, dan pengukuhan Tim Kerja Garda ATS ini sebagai momentum kebangkitan semangat bersama. Mari kita rangkul setiap anak, kita didik, kita bimbing, dan kita berikan harapan baru. Dengan kerja sama lintas sektor, dukungan penuh perangkat daerah, serta dedikasi para relawan, saya yakin Kabupaten Ketapang dapat menjadi contoh daerah yang berhasil menuntaskan masalah anak tidak sekolah,” katanya, mengakhiri.**

Pemkab Ketapang Raih Juara Pertama Paritrana Award 2025

Ponntianak:KM– Pemerintah Kabupaten Ketapang menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara Pertama Paritrana Award Tingkat Provinsi Kalimantan Barat 2025, sebuah penghargaan bergengsi di bidang jaminan sosial ketenagakerjaan. Penganugerahan ini berlangsung di  salah satu Hotel  di Pontianak, Rabu (24/9/2025).

Capaian tersebut diraih setelah melalui proses seleksi ketat, termasuk sesi presentasi yang dilakukan Bupati bersama tim pada 29–30 Juli 2025 di hadapan Tim Sembilan. Dalam pemaparan itu, Kabupaten Ketapang menampilkan berbagai capaian, regulasi, serta inovasi nyata dalam memperluas perlindungan pekerja, baik penerima upah (PU) maupun bukan penerima upah (BPU), termasuk kelompok rentan dan sektor informal.

Perlindungan Pekerja Meningkat Signifikan

Data tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup tajam:

Pekerja Penerima Upah (PU): 80.101 orang (naik dari 71.405 orang pada 2023)

Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU): 42.217 orang (naik dari 29.647 orang pada 2023)

Dengan capaian tersebut, cakupan perlindungan tenaga kerja meningkat dari 55,69% pada 2023 menjadi 68,02% pada 2024.

Selain itu, Pemkab Ketapang juga menerbitkan sejumlah regulasi penting seperti Perbup No. 4 Tahun 2020 dan Perbup No. 83 Tahun 2023, serta mengalokasikan anggaran Rp4,3 miliar untuk melindungi 34.400 pekerja rentan pada 2024—melonjak 120,51% dibanding tahun sebelumnya.

Atas dasar capaian tersebut, Kabupaten Ketapang ditetapkan sebagai penerima Paritrana Award 2025 Juara Pertama kategori pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si   menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras bersama seluruh pihak dan menjadi wujud nyata visi pembangunan daerah: “Pembangunan Berkeadilan untuk Kabupaten Ketapang yang Maju dan Mandiri.”

“Penghargaan ini bukan hanya kebanggaan bagi pemerintah daerah, tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Kami berkomitmen memperluas cakupan perlindungan pekerja, menjangkau sektor informal hingga pedesaan, agar setiap tenaga kerja terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan,” tegasnya.

Sebagai kabupaten terbaik di Kalimantan Barat dalam pengelolaan program BPJS Ketenagakerjaan, masyarakat Ketapang kini dapat merasakan manfaat jaminan kecelakaan kerja, santunan kematian, tabungan hari tua, dan jaminan pensiun. Perlindungan ini memberikan rasa aman bagi pekerja beserta keluarganya, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.**