Sen. Des 1st, 2025

ktpmedia

Pemerintah Kabupaten Ketapang Paparkan Capaian Pembangunan Triwulan III Tahun 2025

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang memaparkan hasil Evaluasi Kinerja Pemerintahan dan Pembangunan hingga triwulan ketiga tahun anggaran 2025. Rapat evaluasi yang berlangsung pada pertengahan Oktober ini merupakan tindak lanjut dari desk evaluasi yang digelar pada 13–15 September 2025 lalu.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Repalianto, S.Sos., M.Si.  tersebut, para kepala perangkat daerah, camat, dan jajaran pemerintah daerah hadir untuk mendengarkan paparan capaian pendapatan, belanja, dan kinerja program di masing-masing instansi yang disampaikan oleh Kepala BAPPEDA Kab. Ketapang.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa pendapatan daerah hingga September 2025 mencapai 60,15 persen. Capaian yang paling menggembirakan datang dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah mencapai 88,53 persen, melampaui target yang ditetapkan. Sementara itu, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi baru mencapai 56,1%, dengan komposisi transfer pusat sebesar 56,7% dan transfer provinsi 36,8%.

Dari sisi belanja, Pemerintah Kabupaten Ketapang telah merealisasikan 54,69 persen dari total belanja daerah. Adapun rincinannya sebagai berikut:

* Belanja operasional: 59,6%

* Belanja modal: 36,03%

* Belanja tidak terduga: 6,41%

Belanja operasional masih mendominasi dengan porsi sekitar 69 persen dari total belanja daerah, terutama untuk belanja pegawai dan operasional rutin. Sementara belanja modal, yang menjadi penunjang pembangunan fisik, masih tergolong rendah.

“Kita berharap ke depan belanja modal bisa meningkat hingga di atas 40 persen, sehingga pembangunan infrastruktur dan layanan publik bisa lebih terasa dampaknya bagi masyarakat,” jelasnya.

Untuk proyek fisik atau belanja konstruksi, terdapat 73 paket pekerjaan yang melalui proses tender, dengan 56 paket (73,97%) sudah selesai tender.

Masih ada 7 paket yang belum ditenderkan dan 5 paket yang sedang dalam proses.

Proyek-proyek tersebut mayoritas berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.


Selain itu, terdapat 1.393 paket pekerjaan non-tender, dengan tingkat realisasi mencapai 84,57 persen. Beberapa di antaranya masih dalam tahap proses pengerjaan, terutama di sektor pendidikan, pekerjaan umum, dan sosial.


Evaluasi juga menunjukkan capaian kinerja program di masing-masing perangkat daerah masih beragam. Sementara itu, beberapa instansi dengan capaian serapan belanja tertinggi antara lain Badan Kesbangpol (70,5%), Sekretariat Daerah, dan Dinas Pekerjaan Umum.


Untuk tingkat kecamatan, Kecamatan Sungai Melayu Rayak dan Benua Kayong termasuk yang memiliki capaian serapan anggaran tertinggi, sementara sebagian kecamatan lainnya masih berada di kisaran 60 persen.


Pemerintah daerah juga menyoroti tantangan keuangan tahun depan. Berdasarkan data Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), alokasi dana 2026 diperkirakan akan turun sekitar Rp 104 miliar dibanding tahun 2025.

Sebelum penyesuaian, alokasi TKDD mencapai Rp 1,2 triliun, namun diperkirakan hanya Rp 1,053 triliun pada tahun 2026.


Penurunan terutama terjadi pada bidang kesehatan dan bagi hasil pajak, sementara dana non-fisik pendidikan justru mengalami kenaikan dari Rp 209 miliar menjadi Rp 338 miliar karena peningkatan sertifikasi guru.


Dalam kesempatan ini pula, Sekretaris Daerah Kab. Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si menyampaikan pentingnya percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di seluruh perangkat daerah.
Ia menegaskan agar seluruh jajaran memahami arah kebijakan kepala daerah dan bergerak cepat dalam pelaksanaan kegiatan.


“Bupati selalu mengingatkan tiga hal penting: kecepatan pelaksanaan program, efektivitas kegiatan, dan serapan anggaran yang maksimal,” ujar Sekda.


Menutup rapat, Sekda berharap agar sisa waktu dua bulan terakhir tahun 2025 bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempercepat realisasi kegiatan, terutama yang berdampak langsung pada masyarakat.**

Pemkab Ketapang dan YIARI Perkuat Sinergi Lestarikan Hutan dan Berdayakan Masyarakat

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menandatangani kesepakatan kerja sama tentang pengembangan masyarakat dan pelindungan lingkungan di wilayah Kabupaten Ketapang.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, bersama Wakil Bupati Jamhuri Amir, SH hadir langsung dalam kegiatan tersebut sebagai wujud keseriusan Pemerintah Daerah memperkuat kolaborasi lintas sektor demi pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Saya bersama Pak Wakil Bupati hadir lengkap, tentu menunjukkan keseriusan kami dalam kerja sama dengan YIARI. Membangun daerah ini tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi dan gotong royong,” ujar Bupati.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada YIARI yang selama ini tidak hanya berperan dalam pelindungan satwa liar—khususnya orangutan—tetapi juga aktif memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kehadiran YIARI sangat membantu daerah. Kami menyambut baik kerja sama ini agar terus berlanjut di masa mendatang,” lanjutnya.

Bupati menambahkan, YIARI memiliki jaringan yang luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan dikenal sebagai lembaga yang fokus pada konservasi orangutan. Hal ini menjadi kebanggaan sekaligus peluang bagi Ketapang untuk memperluas kerja sama dan memperkenalkan potensi lingkungannya ke dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan penghargaan kepada Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, yang juga menjabat sebagai Penasehat Utama Menteri Kehutanan, atas perhatian dan dukungan terhadap pengelolaan lingkungan di Ketapang.

Dorong Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bupati menegaskan, Kabupaten Ketapang memiliki banyak kawasan hutan dan konsesi di bidang kehutanan. Karena itu, pengelolaannya perlu dilakukan dengan prinsip kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat, sesuai amanat UUD 1945 dan kebijakan Presiden RI.

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar untuk mendorong kerja sama dengan pemegang konsesi kehutanan. Di Ketapang ada sekitar 20 konsesi, dan kami ingin masyarakat sekitar dilibatkan dalam program kemitraan dan usaha produktif di kawasan hutan,” jelasnya.

Selain itu, bupati menyoroti pentingnya pemanfaatan konsesi yang belum aktif untuk pengembangan tanaman enau, mengingat potensi Gula Enau Desa Gerai, Kecamatan Simpang Dua, yang dikenal luas sebagai satu-satunya wilayah di Ketapang yang masih mengelola gula enau secara tradisional.

“Potensi ini perlu dikembangkan lebih serius. Ke depan, Pemkab akan membantu pengadaan bibit enau agar menjadi produk unggulan Ketapang,” tegasnya.

Sekitar tiga bulan lalu, Bupati juga telah menginstruksikan seluruh kepala desa untuk mendata aset-aset desa dan pemerintah yang berada di kawasan hutan, guna diusulkan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

“Masih ada kampung, sekolah, puskesmas, dan kantor desa yang berada di kawasan hutan. Ini menjadi kendala pembangunan. Nanti akan saya sampaikan langsung kepada Menteri Kehutanan agar statusnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Perluas Konservasi Satwa Endemik Kalimantan

Selain fokus pada konservasi orangutan, Pemkab Ketapang berencana memperluas upaya pelestarian terhadap burung enggang dan burung ruai, dua satwa khas Kalimantan Barat yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat.

“Burung enggang kini hampir hanya tinggal nama. Kita berharap YIARI dapat membantu memperluas konservasi, tidak hanya untuk orangutan, tapi juga untuk satwa endemik Kalimantan lainnya,” katanya.

Bupati juga menyinggung pentingnya kepedulian pribadi terhadap kelestarian alam.

“Saya sendiri di rumah memelihara baning, sejenis kura-kura darat dari pegunungan. Dari sana saya belajar, menjaga keseimbangan alam bukan hanya tugas lembaga, tapi tanggung jawab moral kita semua,” tuturnya.

Sinergi Menuju Ketapang Lestari dan Berkelanjutan

Sebagai penutup, Bupati Alexander berharap kerja sama antara Pemkab Ketapang dan YIARI menjadi langkah nyata dalam memperkuat komitmen bersama menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga sinergi ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa pembangunan yang berkeadilan hanya bisa terwujud melalui kolaborasi, kepedulian, dan semangat gotong royong. Dengan bersama, Ketapang akan semakin maju, mandiri, dan lestari,” pungkasnya.**

Kejurda FESPATI Kalbar 2025 Resmi Dimulai

Ketapang:KM – Bupati Ketapang yang diwakili Sekda Ketapang Repalianto, membuka Kejuaraan Daerah (Kejurda) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kalimantan Barat 2025 , Sabtu (18/10/2025) di halaman Balai Sungai Kedang Jln. Agus Salim Ketapang.

Sebanyak 206 atlet ikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kalimantan Barat 2025 untuk memperebutkan Piala Bupati Ketapang. Pertandingan itu akan berlangsung selama dua hari yakni Sabtu-minggu (18-19/10/2025) di Balai Sungai Kedang, Kabupaten Ketapang.

Sekertaris Daerah (Sekda) Ketapang Repalianto yang mewakili Bupati Ketapang mengatakan bahwa panahan tradisional bukan hanya olahraga, melaikan warisan budaya leluhur yang wajib dilestarikan.

“Di era modern ini, melestarikan olahraga tradisional merupakan bentuk penghargaan kita terhadap nilai-nilai kearifan lokal,” katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang sangat mengapresiasi kinerja fespati yang telah melakukan pembinaan dan mengembangkan panahan tradisional.

Menurutnya, kejuaraan tersebut bukan hanya ajang kompetisi, namun sebagai wadah silahturahmi, pembinaan karakter dan penguatan identitas budaya bangsa.

“Selamat datang dan bertanding di Kejurda panahan tradisional. Saya berharap ini semua dapat memacu semangat bagi generasi muda untuk mencintai olahraga tradisional dan memiliki rasa bangga terhadap budaya daerah,” ungkapnya.

Ketua panitia Elmantono menyampaikan bahwa Kejurda Panahan Tradisional tersebut diikuti oleh sembilan kabupaten/kota se-Kalimantan Barat dan akan memperebutkan 150 mendali dari 30 kategori.

“Ada 30 kategori yang dilombakan dari jarak lima sampai 50 meter. Kejurda yang diikuti oleh 206 atlet dan 34 offisial dari FESPATI Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Sambas, Kubu Raya, Sanggau, Bengkayang dan Mempawah,” ujarnya.

Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Ketapang Julvan Teruna menjelaskan bahwa olahraga panahan tradisional merupakan salah satu olahraga berprestasi yang memiliki nilai budaya tinggi, yang mengajarkan ketenangan, fokus dan keseimbangan antara fisik serta batin.

Julvan juga berpesan kepada seluruh atlet yang bertanding untuk terus semangat dan menjunjung tinggi sportivitas.

“Jadikanlah anak panah yang dilepaskan bukan hanya mengejar kemenangan, tetapi sebagai simbol pejuangan dan kehormatan,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan Pemkab Ketapang dan kerja keras FESPATI Ketapang sebagai tuan rumah Kejurda 2025 sehingga pertandingan dapat berlangsung.

“Kormi Ketapang juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari Pemkab Ketapang yang telah bersama-sama memajukan olahraga masyarakat ini. Semoga dukungan dan kolaborasi dapat terus berlanjut untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, bergembira dan berprestasi,” pungkasnya.**

GOR Indoor Ketapang, Target Rampung November 2025

Ketapang:KM – Pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Indoor di Jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, kini menunjukkan progres signifikan. Hingga pertengahan Oktober 2025, proyek tersebut telah mencapai sekitar 55 persen dan ditargetkan rampung pada November mendatang. 

Proyek yang berada di bawah tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Ketapang ini merupakan tahap kedua pembangunan. Nilai kontraknya Rp9,8 miliar. Pengerjaan dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui dana APBD Tahun Anggaran 2025.

Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Achmad Sholeh bersama Kepala Dispora Ketapang, Satuki meninjau langsung progres pembangunan pada Jumat (17/10/2025). Keduanya meninjau kualitas pekerjaan, material bangunan, dan kesiapan penyelesaian akhir.

“Alhamdulillah, progres pembangunan GOR sudah 55 persen. Harapan kami, sesuai kontrak yang berakhir November nanti, proyek (tahap II) ini dapat selesai,” ujar Achmad Sholeh.

Ia menegaskan pihaknya akan terus memantau dan mendukung penyelesaian proyek tersebut.

Ia meminta seluruh pihak terkait mulai dari kontraktor, pengawas, hingga konsultan menjaga kualitas pekerjaan serta mematuhi tenggat waktu.

“Bangunan ini sangat dinanti masyarakat, terutama kalangan muda. Kami ingin GOR ini menjadi pusat aktivitas olahraga dan pembinaan atlet Ketapang,” ujar Sholeh.

Ia juga berharap pada pembahasan APBD 2026 tidak terjadi pemangkasan signifikan dari pemerintah pusat agar pembangunan sarana olahraga lain dapat berlanjut.

Kepala Dispora Kabupaten Ketapang Satuki menjelaskan, untuk tahap II ini dengan anggaran Rp9,8 miliar masih belum full desain. 

“Target kita mudah-mudahan anggaran terpenuhi pada tahun 2026 bisa selesai 100 persen, untuk anggaran full disign masih dihitung ulang oleh manajemen konstruksi. Nanti kalau sudah selesai baru kami informasikan,” papar Satuki. 

Pembangunan GOR Indoor Ketapang sejatinya dimulai sejak tahun 2024 dengan tahap awal senilai sekitar Rp5 miliar. Tahapan pertama itu mencakup pekerjaan pondasi dan struktur dasar. 

Pelaksanaan tahap awal dimulai setelah peletakan batu pertama oleh Sekretaris Daerah Ketapang, Alexander Wilyo, pada 5 Juni 2024. Anggaranya dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD 2024 dengan nilai kontrak Rp4,98 miliar. 

Setelah tahap pondasi rampung, pemerintah daerah melanjutkan dengan tahap kedua pada 2025 untuk menyelesaikan seluruh konstruksi utama dan atap bangunan. Total pembiayaan pembangunan GOR Indoor Ketapang dari tahap I dan II mencapai sekitar Rp14,8 miliar. 

Berdasarkan rancangan teknis, GOR Indoor Ketapang memiliki struktur utama berbentuk hall terbuka dengan atap pelana modern. 

Di atas tanah dua haktar, ukuran bangunan didesain mencapai 45 meter x 26 meter, dilengkapi kanopi di sisi kanan-kiri selebar sembilan meter dan ruang tambahan selebar tujuh meter.

Rangka bangunan menggunakan beton bertulang dengan pondasi tapak, serta dilengkapi akses ramp yang ramah bagi pengguna disabilitas.

Ruang utama GOR dirancang untuk berbagai cabang olahraga seperti bulu tangkis, voli, futsal, hingga kegiatan masyarakat dan event keolahragaan tingkat kabupaten. Kapasitas bangunan diperkirakan mampu menampung sekitar 1.600 penonton dengan tinggi ruang mencapai 20 meter.

Selain dari sisi fisik, pemerintah juga menyiapkan penataan aset daerah di lokasi proyek. Aset lama akan dihapus atau dialihkan sesuai prosedur agar pengelolaan lebih tertib dan berkelanjutan.**

Wakil Bupati Ketapang Buka Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah (PGID) Kabupaten Ketapang Tahun 2025

Ketapang:KM – Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH hadiri Pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah (PGID) Kabupaten Ketapang Tahun 2025, bertmpat di Gereja Kristen Kalimantan Barat (GKKB), Selasa (14/10/2025)

Dalam kesempatan itu Wakil Bupati  mengapresiasi  dan penghargaan kepada keluarga besar PGID Kabupaten Ketapang atas kontribusi dan peran aktifnya dalam membangun kehidupan umat yang harmonis, rukun, dan toleran di Bumi Ale-ale.

“Sidang MPL ini memiliki makna strategis dan penting, bukan hanya sebagai forum untuk mengevaluasi dan merencanakan program kerja PGID, tetapi juga sebagai momentum memperkuat pelayanan dan pengajaran iman demi kemajuan masyarakat luas,” ujar Wakil Bupati saat membacakan sambutan Bupati Ketapang.

Dalam sambutan tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen menciptakan iklim yang kondusif bagi seluruh umat beragama agar dapat beribadah, beraktivitas, dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.

“Kami meyakini bahwa pembangunan sejati tidak hanya diukur dari aspek fisik dan ekonomi semata, tetapi juga dari kualitas moral, etika, dan spiritual masyarakat,” lanjutnya.

Selain membacakan sambutan, Wakil Bupati Ketapang juga menyampaikan pesan pribadi yang menggugah terkait pentingnya menjaga persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Ketapang.

“Kabupaten Ketapang adalah miniatur Indonesia. Di sini, berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dalam damai. Keberagaman ini adalah kekuatan besar yang harus terus kita rawat dengan semangat saling menghormati dan bekerja sama untuk kemajuan daerah,” ungkap Wakil Bupati.**

Bupati Ketapang Tinjau Rencana Pembangunan Jalan Akses Jambi –  Sukaramai –  Sukamara

Ketapang:KM – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukaramai, Kecamatan Manis Mata, untuk meninjau langsung rencana pembangunan jalan akses dan jembatan penghubung antara Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat) dengan Kabupaten Sukamara (Kalimantan Tengah).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Ketapang menyampaikan bahwa pemerintah daerah saat ini tengah memproses izin pinjam pakai kawasan hutan untuk membuka koridor jalan sepanjang 1,7 kilometer dengan lebar 25 meter. Ruas jalan tersebut diketahui berada di kawasan hutan produksi terbatas (HPT) yang memerlukan izin dari pemerintah pusat.

“Kami sedang mengurus pinjam pakai kawasan karena ada sekitar 1,7 kilometer jalan akses yang berada di kawasan hutan produksi terbatas. Saat ini kami juga menunggu izin lingkungan. Setelah itu, akan dilakukan penetapan tapal batas kawasan hutan oleh Kementerian Kehutanan,” ujarnya.

Bupati Ketapang menambahkan, setelah seluruh proses perizinan selesai, pembangunan jalan akses tersebut akan segera dimulai. Pembangunan ini akan melibatkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari empat perusahaan besar yang beroperasi di sekitar wilayah Sukaramai, yaitu Cargill Group, Sampoerna Group, IOI Group, dan PT MSL.

“Kolaborasi atau gotong royong dengan perusahaan ini nanti akan melakukan pembangunan akses jalan ini, semoga semua tahapan yang sedang kita proses diperlancar,” tuturnya.

Menurut bupati, kehadiran jalan akses Jambi–Sukaramai–Sukamara sangat penting untuk memperlancar konektivitas antarwilayah, mempercepat mobilitas barang dan orang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

“Setelah izin pinjam pakai kawasan selesai, kita akan langsung memulai pembangunan jalan akses Jambi–Sukaramai–Sukamara,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Ketapang menargetkan, dengan dukungan lintas sektor, proyek ini dapat segera terealisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat konektivitas antarprovinsi di wilayah selatan Kalimantan Barat.**

Pemkab Ketapang dan Pemprov DKI Jakarta Sepakat Kerja Sama

Jakarta – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Bupati Kolaka, dan Wali Kota Pariaman, menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Jumat, (3/10/2025).

Bupati mengatakan, bahwa penandatanganan yang berlangsung di Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih, Jakarta, dalam rangkaian kegiatan Derap Kerja Sama Daerah 2025 bertujuan memperkuat sinergi pembangunan serta meningkatkan kerja sama antar daerah.

“Fokus utama kerja sama meliputi pengembangan potensi daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta tata kelola pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan,” katanya.

Bupati melanjurkan, kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang strategis, antara lain, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, digitalisasi pelayanan publik melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), ketahanan pangan berbasis potensi lokal, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Melalui kerja sama lintas daerah ini, kita berharap lahir langkah konkret yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkuat sektor pangan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkeadilan dan berkelanjutan,” harapnya.

Bupati mengaku akan terus berjuang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kepentingan kemajuan Kabupaten Ketapang sesuai dengan visi misi pemerintah daerah saat ini.**

Semarak Pawai Mobil Hias Astagune

Ketapang:KM – Puluhan kendaraan hias pawai arak-arakan Astagune meriahkan Pagelaran Seni Budaya Melayu Ketapang tahun 2025, Sabtu (27/09/2025) pagi.

Pawai arak-arakan yang dilepas langsung Ketua MABM Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S, ini disambut antusias ribuan masyarakat Ketapang yang berbondong-bondong ingin menyaksikannya.

Adapun Rute Pawai dimulai dari halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang, melewati Jalan Agus Salim – Jalan D.I. Pandjaitan – Jalan R. Suprapto – Jalan Merdeka – Jalan A. Yani, Jalan Jend. Sudirman dan finish di halaman Kantor Bupati Ketapang.

Kedatangan kendaraan pawai hias ini disambut dengan tarian khas Melayu dari Ibu-Ibu MABM Ketapang.

Ketua pelaksana Rion Sardi putra Penyangge Tanjungpure, dengan bangga mengatakan bahwa Melayu telah kembali kepangkuan, masih ada ditengah-tengah kita.

Oleh karena itu, Rion berpesan kepada anak muda-mudi Kabupaten Ketapang agar terus melestarikan adat budaya Melayu.

“Tidak akan Melayu hilang ditelan zaman,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan ini bukan sekadar pagelaran atau hiburan semata, tetapi memiliki nilai strategis dalam usaha melindungi, melestarikan, dan mengembangkan budaya melayu agar tetap hidup dan berkembang di tengah gelombang perubahan zaman yang semakin cepat.

“Pagelaran ini mengusung tema,”tak hilang adab dan budaya ditelan zaman, kite bangun tanah kayong bergandeng tangan”, merupakan pengingat bagi kita semua bahwa di tengah modernisasi dan teknologi, kita tidak boleh melupakan jati diri kita sebagai orang melayu yang beradab, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, kesopanan, dan kearifan lokal,” ujar Wabup saat membacakan sambutan Bupati Ketapang.

Melalui kegiatan ini Wabup, melihat semangat gotong royong, kolaborasi, dan kreativitas yang luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat.

“Pawai mobil hias yang kita saksikan bersama adalah bentuk kebanggaan, keunggulan, dan identitas kita sebagai warga kabupaten Ketapang,” ujarnya

Menurut Wabup, selama kita terus membangun tanah kayong ini dengan bergandeng tangan, membangun dengan semangat kebersamaan dan berlandaskan nilai adat dan budaya, maka Ketapang akan terus tumbuh sebagai daerah yang maju, beradab, dan berkarakter.

“Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini, menjadikannya sebagai agen pendidikan kebudayaan, media ekspresi kreatif, dan wadah persatuan masyarakat,” tutupnya.

Pawai arak-arakan mobil hias astagune ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pagelaran seni budaya Melayu Kabupaten Ketapang tahun 2025 yang banyak ditunggu-tunggu masyarakat Ketapang.**

MTQ Ke – XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Resmi Ditutup

Kapuas Hulu:KM  –  Bupati Ketapang, Alexander Wilyo. S.STP, M.Si menghadiri penutupan resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2025 yang dipusatkan di GOR Uncak Kapuas, Kapuas Hulu, Sabtu (20/9/2025) malam.

Pada ajang tahun ini, Kabupaten Ketapang mencatatkan kemajuan prestasi dengan berhasil menempati peringkat lima besar, naik dari posisi kedelapan pada MTQ 2024.

“Alhamdulillah, ini sebuah langkah maju yang patut kita syukuri. Pencapaian ini sesuai dengan target yang kita tetapkan. Saya secara pribadi juga sudah berjanji saat berkunjung ke homestay kafilah, akan memberikan bonus khusus bagi peserta yang meraih juara satu. Selain itu, dari LPTQ juga akan ada bonus untuk para juara,” ungkap Bupati usai acara penutupan.

Alex juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Ketapang atas doa dan dukungan yang diberikan.

“Dukungan tersebut menjadi semangat bagi kafilah kita sehingga mampu meraih prestasi dengan menempati peringkat kelima se-Kalimantan Barat,” tambahnya.

Bupati turut mengapresiasi keramahan masyarakat Kapuas Hulu sebagai tuan rumah MTQ XXXIII.

“Terima kasih kepada masyarakat Kapuas Hulu yang menyambut dengan penuh kekeluargaan. MTQ ini berjalan sukses dan berkesan berkat dukungan serta partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Prestasi ini, lanjut Bupati, menjadi motivasi bagi Kabupaten Ketapang untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan. Terlebih, pada MTQ XXXIV tahun depan, Kabupaten Kayong Utara akan menjadi tuan rumah. Dengan persiapan yang lebih baik, diharapkan prestasi Ketapang bisa kembali meningkat.

Penutupan berlangsung meriah dan penuh khidmat, dihadiri para kepala daerah se-Kalimantan Barat, jajaran Forkopimda, LPTQ, serta masyarakat Kapuas Hulu yang memadati GOR Uncak Kapuas.

Daftar Pemenang MTQ XXXIII asal Kabupaten Ketapang:

Juara 1: Ghozali, Laila Astuti, Gilang (60 poin)

Juara 2: Khatijah, Ega, Azalia, Fadhilah, Abriansyah (75 poin)

Juara 3: Khairol Akbar, Gustina, Durratul Syakdiah (30 poin)

Harapan 1: Faiqoh, Siti Khalatul, Wanodiyah, Faqih, Mufid, Fahmil, Mas Od (21 poin)

Harapan 2: Siti Khalilatul, Syarhil Putra (4 poin)

Harapan 3: Almira, Hayatun Nafisah, Syarhil Putri (3 poin)

Total Nilai: 191.**

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke – XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Resmi Ditutup 

Kapuas Hulu:KM – Rangkaian pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke – XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Bumi Uncak Kapuas Kabupaten Kapuas Hulu resmi ditutup pada Sabtu (20/9) malam.

MTQ Ke -XXXIII ini ditutup oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes. Hadir dalam penutupan even tahunan itu, di antaranya Frokopimda Kalimantan Barat, Bupati Ketapang Alexzander Wilyo, S.STP.,M.Si, Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu dan pihak panitia penyelenggara, dan para kontingen dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes  bersyukur pelaksanaan MTQ ke XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas Hulu sejak 14 hingga 20 September 2025  bisa terselenggara dengan sukses dan meriah.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara, kepada ketua LPTQ Provinsi Kalimantan Barat dan juga pada Bupati Kapuas Hulu yang telah berpartisipasi mendukung terselenggaranya kegiatan MTQ ke 33 Tahun 2025 tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar,” katanya.

Dirinya juga mengucapkan selamat kepada para pemenang yang telah menunjukkan prestasi gemilang. Kepada peserta yang belum meraih juara dirinya berharap untuk terus berlatih.

“Karena partisipasi bapak ibu adik-adik sekalian para qori dan qoriah merupakan sebuah prestasi yang luar biasa terus berlatih dan tetap semangat karena kesempatan untuk berprestasi akan selalu ada di masa-masa yang akan datang,” ujarnya.

Sekda Kalbar juga menyampaikan ucapan serta apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan seluruh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan MTQ ini dengan menyiapkan lokasi utama kegiatan MTQ yang sangat strategis dan sangat representatif sehingga dapat dijangkau dan disaksikan oleh masyarakat dengan baik.

“Peserta terbaik pada MTQ ini sekaligus untuk mempersiapkan MTQ tingkat nasional pada tahun depan,” ucapnya.

Sementara Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi dalam mendukung dan mensukseskan MTQ ke 33 Tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

“Kepada para seluruh peserta, kami ucapkan selamat kepada yang telah meraih prestasi. Semoga MTQ ini dapat menjadi pendorong untuk kita semua dalam menumbuhkan kecintaan terhadap Al-qur’an serta meningkatkan kualitas ibadah kita,” ucap Bupati.

Bupati juga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kekurangan-kekurangan dalam melayani para kafilah selama berada di Kabupaten Kapuas Hulu.

“Sekali lagi, mohon maaf dan selamat kembali ke daerah masing-masing. Mari kita terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan saling mendukung dalam setiap langkah kita untuk menciptakan masyarakat yang berlandaskan Al-Qur’an,” harapnya.

Sementara itu dalam laporan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawah Qur’an (LPTQ) Kalimantan Barat Brigjen Pol (Purn) Andi Musa mengatakan, mengatakan, MTQ ke XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu diikuti sebanyak 660 orang terdiri dari Pria 342 orang dan perempuan 318 orang peserta dari 14 Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat,

“Kepada para peserta yang dinyatakan sebagai Juara saya ucapkan selamat atas prestasi yang diraih dan selanjutnya akan mendapatkan hadiah berupa Piala, Uang Pembinaan dan Piagam Penghargaan,” katanya.

Kemudian kata Andi Musa, bagi peserta yang meraih Juara 1 supaya mempersiapkan diri menjadi wakil Provinsi Kalimantan Barat pada STQH ke-29 Tingkat Nasional Tahun 2026 di Semarang, Provinsi Jawa Tengah.  Sedangkan bagi peserta yang belum berhasil meraih juara supaya terus berlatih dan mempersiapkan diri untuk mengikuti MTQ berikutnya.

Pada kesempatan itu, Andi Musa juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Para Dewan Hakim, Panitera, Tim IT dan Tim Asistensi LPTQ Provinsi Kalbar serta Kafilah Kabupaten/Kota se-Kalbar yang telah mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari Tuan Rumah selama pelaksanaan MTQ ke-32 Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 di Kota Putussibau, Kapuas Hulu.

Di antaranya, pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi dan kesehatan ditanggung oleh panitia serta LO dan pengamanan yang baik. Perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada semua yang terlibat dalam pelaksanaan MTQ. Menerapkan IT pada pendaftaran peserta secaraonline, e-maqra, pengumuman hasil lomba babak penyisihan dan final.

Pemberian hadiah, piagam, dana pembinaan, maskot dan piala juara 1, 2 dan 3 serta piala tetap Juara Umum yang diberikan kepada para pemenang.

“Atas nama Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh lapisan masyarakat yang dengan antusias turut serta memberikan dukungan dan do’a dengan menyaksikan, baik secara langsung di lokasi-lokasi lomba maupun melalui live streaming,” tutup Andi Musa.

Berdasarkan lampiran keputusan Dewan Hakim MTQ ke XXXII tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Mempawah ditetapkan sebagai juara umum dengan skor 509, disusul Kota Pontianak pada urutan ke dua, dengan skor 362.Peringkat ke tiga diduduki Kabupaten Sambas, dengan perolehan skor 297 Berikutnya Kabupaten Kubu Raya dengan skor 294. disusul Kabupaten Ketapang dengan skor 191. Urutan keenam jatuh pada Kabupaten Kapuas Hulu dengan skor 165. Selanjutnya Kayong Utara menduduki petingkat ketujuh dengan skor 141, Urutan kedelapan disabet oleh Kabupaten Sanggau  dengan skor 115.  Berikutnya Kabupaten Bengkayang dengan skor 96. Berikutnya Kabupaten Sekadau peringkat kesepuluh dengan skor 74, kemudian peringkat ke 11 Kabupaten Sintang dengan skor 70, selanjutnya peringkat ke 12 disabet Kota Singkawang dengan skor 66, kemudian Kabupaten Landak sabet posisi ke 13 dengan skor 37 dan posisi paling buncit ke 14 yakni Kabupaten Melawi dengan skor 31.**