Sel. Jul 1st, 2025

News

Latest News

Bupati Ketapang Satukan Perusahaan Bangun Jalan Pelang Mulai Agustus

Ketapan:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama sejumlah perusahaan besar dari sektor perkebunan, pertambangan, kehutanan, dan industri menandatangani kesepakatan untuk melaksanakan perbaikan ruas jalan Pelang–Kepuluk secara gotong royong. Kesepakatan ini ditandatangani dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Senin (30/6/2025).

Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ketapang, khususnya perbaikan Jalan Pelang—Kepuluk yang menjadi jalur vital penghubung daerah sebagai salah satu nadi perekonomian ketapang.

Hadir dalam kesempatan ini para pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Anggota DPR-RI Dapil Kalbar, beberapa Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Forkopimda Kabupaten Ketapang dan Pimpinan Perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang hingga tokoh masyarakat.

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinannya.

“Hari ini adalah langkah awal kita membangun Ketapang secara gotong royong. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Kita butuh kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Fokus utama pertemuan ini adalah Jalan Pelang-Kepuluk-Batu Tajam, ruas penting yang menghubungkan lebih dari 8 Kecamatan dengan ibu Kota Kabupaten dan kawasan industri. Jalan tersebut menjadi jalur distribusi utama hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan, namun kondisinya rusak parah karena karakteristik tanah gambut dan lalu lintas berat dari truk-truk perusahaan.

Bupati menambahkan, dalam rakor ini didapat 7 kesepakatan, diantaranya yang pertama enam kelompok usaha besar menyatakan komitmennya untuk membiayai pembangunan jalan sepanjang total 6 kilometer menggunakan metode konstruksi Geotextile. Adapun rincian kontribusi masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut.

“Cargill Group 1 km, Sinar Mas Group 1 km, Nova Group 1 km, BGA Group 1 km, Harita Group 1 km dan First Resources Group 1 km,” terangnya.

Kedua, sisa ruas jalan Pelang–Kepuluk yang masih perlu diperbaiki, yaitu sepanjang kurang lebih 12 kilometer, akan dikerjakan secara bersama-sama dengan skema gotong royong. Besaran pembiayaan akan dihitung dan ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Ketapang.

“Ketiga, pelaksaaan perbaikan ruas jalan Pelang- Kepuluk dikoordinasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang dan pekerjaan perbaikan jalan sudah harus dimulai paling lambat bulan Agustus 2025,” tuturnya.

Keempat, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang menyusun rencana kerja dan desain teknis pekerjaan untuk dipedomani pihak perusahaan. Kelima, Dalam pelaksanaan perbaikan jalan, Komando Distrik Militer 1203 Ketapang dapat bertindak sebagai komando kegiatan dilapangan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ketapang, Kepolisian Resor Ketapang, Kejaksaan Negeri Ketapang, Pangkalan TNI Angkatan Laut, Inspektorat Kabupaten Ketapang dan Tokoh Masyarakat dapat memberikan pertimbangan dalam pengawasan.
Keenam, Hasil pekerjaan perbaikan ruas jalan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dilaporkan kepada Bupati Ketapang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang secara berkala setiap bulan.

Ketujuh, Perusahaan perkebunan yang wilayah usahanya berada disekitar ruas jalan Pelang-Kepuluk dan menggunakan jalan Pelang-Kepuluk sebagai satu-satunya ruas jalan yangdilalui ke wilayah usaha perkebunan perusahaan yang berada di Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kecamatan Pemahan dan Kecamatan Tumbang Titi yaitu PT. Limpah Sejahtera (First Resources Group), PT. Wahana Hijau Indah, PT. Raya Sawit Manunggal, PT. Sentosa Prima Agro, PT. Hungarindo Persada yang tergabung dalam Bumitama Gunajaya Agro Group, PT. Arrtu Plantation, PT. Arrtu Borneo Perkebunan, PT. Arrtu Energi Resources, PT.Arrtu Agro Nusantara yang tergabung dalam Nova Plantation Group serta PT. Lestari Abadi Perkasa, PT. Mentari Pratama yang tergabung dalam Musim Mas Group, bertanggungjawab melakukan pemeliharaan perbaikan selanjutnya agar jalan dapat fungsional digunakan untuk transportasi.

“Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah serta memperlancar akses logistik dan mobilitas masyarakat di beberapa kecamatan, seperti Matan Hilir Selatan, Sungai Melayu Rayak, Pemahan, dan Tumbang Titi,” pungkasnya.**

Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Secara Gotong Royong di Kabupaten Ketapang.

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Infrastruktur secara gotong royong pada Senin (30/06/2025). bertempat di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat Bapak Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si, Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, S.H., Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Ir Ridwan Bae, Anggota DPR-RI Dapil Kalbar H. Boyman Harun, H. Yuliansyah, H. Syarif Abdullah Al Kadri, beberapa Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Forkopimda Kabupaten Ketapang, Kajari, Dandim, Danlanal, Wakapolres dan Pimpinan Perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang hingga tokoh masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ketapang, khususnya perbaikan Jalan Pelang–Kepuluk yang menjadi jalur vital penghubung daerah sebagai salah satu nadi perekonomian ketapang.

Bupati Ketapang, yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinanya.

“Hari ini adalah langkah awal kita membangun Ketapang secara gotong royong. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Kita butuh kolaborasi lintas sektor,”ucapnya

Fokus utama pertemuan ini adalah Jalan Pelang–Kepuluk–Batu Tajam, ruas penting yang menghubungkan lebih dari 8 Kecamatan dengan ibu Kota Kabupaten dan kawasan industri. Jalan tersebut menjadi jalur distribusi utama hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan, namun kondisinya rusak parah karena karakteristik tanah gambut dan lalu lintas berat dari truk-truk perusahaan.

“Pemerintah Kabupaten Ketapang telah berkali-kali menganggarkan pembangunan jalan ini, namun hasilnya belum signifikan karena metode konvensional tidak cocok untuk kondisi tanah gambut.” Katanya.

Estimasi biaya penanganan menyeluruh untuk ruas 18 km Jalan Pelang-Kepuluk memerlukan dana yang besar yang tidak dapat hanya mengandalkan APBD saja. Oleh karena itu, pemerintah mengajukan dukungan dari pusat melalui skema Inpres Jalan Daerah dan mendorong kontribusi nyata dari sektor swasta yang selama ini turut memanfaatkan infrastruktur tersebut.

Bupati tidak melarang truk-truk perusahaan lewat, tapi bantu kami rawat jalan ini. Pajak itu kewajiban, tapi tanggung jawab sosial adalah bentuk kepedulian,” Ia menekankan pentingnya kolaborasi melalui forum tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang telah dibentuk melalui Perda No. 17/2017 dan Perbup No. 53/2023.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan bahwa seluruh perusahaan dan pemangku kepentingan yang hadir siap bersama, bergotong-royong membangun Jalan Pelang – Kepuluk, demi mempercepat Pembangunan Berkeadilan, menuju Kabupaten Ketanang Maju dan Mandiri.**

Sekda Ketapang Buka Orientasi Pelatihan Anggota Satpol PP

Ketapang:KM – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Repalianto, S.Sos., M.Si., Membuka Orientasi Pelatihan Anggota Satpol PP Kabupaten Ketapang, pada Senin (30/06/2025) bertempat di Halaman Kantor Satpol PP Kabupaten Ketapang.

Sekda menyampaikan bahwa Orientasi ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan penguatan kapasitas bagi anggota Pol PP dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Selanjutnya bagi para anggota yang baru harus segera beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengikuti arahan instruktur dalam pelaksanaan orientasi ini.

Satpol PP harus mempunyai sikap yang tegas, bijak dan yang paling penting harus mempunyai sikap mental yang kuat jangan sampai Satpol PP lemah sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Sekda berpesan Jadilah Satpol PP yang baik dan Laksanakan Tugas dengan Penuh Tanggungjawab.**

HMI Ketapang Gelar Konfercab XV dan Muskohcab IX

Ketapang:KM – Mewakili Bupati Ketapang Staf ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Drs. H. Maryadi Asmui, MM., Membuka Konferensi Cabang XV dan Musyawarah Kohati Cabang IX Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ketapang, pada Jumat Malam (27/06/2025) bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Ketapang.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ketapang resmi menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) XV dan Musyawarah Kohati Cabang (Muskohcab) IX. Forum strategis ini mengusung tema, “Revitalisasi HMI Cabang Ketapang: Ikhtiar Membangun Rumah Perjuangan yang Religius, Inklusif, dan Berintegritas Menuju Organisasi Kader Progresif”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Maryadi Asmu’i, Plh DPRD Ketapang, Mathoji, Koordinator Presidium MD KAHMI Ketapang, Theo Bernadhi, Sekretaris Umum Badko HMI Kalimantan Barat, Muhlas, kader HMI, alumni, OKP, serta unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang.

Bupati Ketapang yang di Wakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Maryadi Asmu’i menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi kepada seluruh kader HMI dan Kohati atas dedikasinya dalam membina generasi muda.

“HMI adalah kawah candradimuka yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa. Saya percaya, HMI merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kesinambungan pembangunan nasional, termasuk di daerah,” kata Maryadi.

Menurutnya, tema yang diangkat dalam Konfercab kali ini sangat relevan dengan dinamika zaman. Kata “revitalisasi” mencerminkan semangat pembaruan dan introspeksi yang perlu terus dilakukan HMI sebagai organisasi kader.

Terlebih, dia menekankan pentingnya nilai religius, inklusifitas, dan integritas dalam tubuh organisasi.

“Religius bukan hanya soal keagamaan, tapi juga moralitas. Inklusifitas penting dalam menjawab tantangan kebhinekaan, dan integritas adalah fondasi mutlak agar HMI tetap dipercaya publik,” tambahnya.

Pemerintah Ketapang, lanjut Maryadi, sangat terbuka untuk kolaborasi yang konstruktif bersama HMI, khususnya di sektor kepemudaan, demokrasi, literasi digital, hingga isu-isu krusial seperti ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menghasilkan keputusan formal, tetapi juga pemikiran-pemikiran segar dan semangat baru untuk perjuangan HMI ke depan,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Ketapang, Dedy Yusuf menyampaikan apresiasi atas antusiasme kader dalam mempersiapkan dan menghadiri pembukaan Konfercab dan Muskohcab.

Dedy menekankan, bahwa konfercab bukan hanya rutinitas organisasi, melainkan wadah penting untuk memperkuat nilai perjuangan dan konsolidasi organisasi.

“Konfercab dan muskohcab adalah momentum untuk memperkuat nilai-nilai perjuangan, konsolidasi organisasi, serta regenerasi kepemimpinan HMI yang lebih progresif ke depan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Koordinator Presidium MD KAHMI Ketapang, Theo Bernadhi menekankan pentingnya peran aktif HMI dalam proses pembangunan daerah.

Theo mengajak seluruh kader untuk tidak hanya bersikap reaktif terhadap kebijakan pusat, namun juga mampu bersikap kritis di tingkat daerah.

“HMI harus memberi daya kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama jika ada kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat. Mahasiswa harus berani bersuara dan bergerak dari daerah, tidak hanya menunggu instruksi pusat,” tegas Theo.

Ia menyebut, bahwa regenerasi kepemimpinan adalah keniscayaan, agar HMI tetap relevan dan mampu menjadi garda terdepan perjuangan mahasiswa di tengah tantangan zaman.**