Jum. Okt 31st, 2025

Bupati Ketapang Paparkan Potensi Investasi Sektor Pariwisata Ketapang di Forum Borneo Intra-Regional Dialogue 2025

PONTIANAK:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si memaparkan potensi investasi sektor pariwisata Ketapang di Forum Borneo Intra-Regional Dialogue (BIRD) 2025, di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Kamis (30/10/2025).

Acara yang diinisiasi oleh PT Kabar Grup Indonesia bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), GRADASI Kalbar, dan HIPMI Kalbar ini menjadi ruang penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi lintas wilayah di Pulau Borneo.

Alexander Wilyo hadir dan sekaligus menjadi narasumber dengan Arah Kebijakan Investasi Ketapang menuju pertumbuhan berkelanjutan di Kabupaten Ketapang, untuk membangun iklim investasi yang kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Kebijakan investasi di Ketapang diarahkan untuk menciptakan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat, bukan sekadar mengejar ekspansi. Kami ingin investasi yang sejalan dengan semangat pembangunan berkeadilan, menuju Ketapang yang maju dan mandiri,” katanya saat menyampaikan materi.

Bupati Ketapang periode 2025-2030 itu menjelaskan bahwa arah investasi ke depan difokuskan pada hilirisasi sektor strategis, terutama kelapa sawit dan pertambangan, guna meningkatkan nilai tambah ekonomi dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.

Menurutnya, hilirisasi menjadi kunci untuk mengubah struktur ekonomi dari ketergantungan pada bahan mentah menjadi industri bernilai tinggi yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Tujuan utama kebijakan ini adalah melepaskan diri dari ketergantungan ekspor bahan mentah, menciptakan lapangan kerja baru, serta membangun ekosistem industri yang kuat dan mandiri,” jelasnya.

Selain itu, Alex juga menyampaikan bahwa potensi besar sektor pariwisata Ketapang, baik wisata alam, budaya, maupun religi. Destinasi unggulan tersebut antara lain, Bukit Batu Daya, Air Terjun Siling Beroban, Sungai Pawan, Pulau Sawi, Pulau Bawal, serta kawasan cagar budaya seperti Keraton Matan dan Makam Raja-Raja Tanjungpura.

“Kita tidak lagi fokus pada perluasan tambang dan sawit, melainkan memperkuat infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, jaringan internet, sebagai fondasi bagi investasi hijau dan pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa usai memaparkan potensi investasi di Kabupaten Ketapang, Konsultan dari Malaysia di Pontianak langsung menghubunginya, karena tertarik berinvestasi di sektor wisata bahari Ketapang, khususnya di Pulau Sawi dan Pulau Bawal.

“Usai sesi dialog, Konsulat Malaysia Azizul, menyampaikan ketertarikannya untuk datang langsung ke Ketapang melihat potensi wisata bahari,” tuturnya.

Alex menegaskan bahwa arah kebijakan investasi Ketapang akan selalu berpijak pada pembangunan yang berkeadilan, sesuai dengan visi Kabupaten Ketapang.

“Investasi harus menjadi jalan untuk pemerataan pembangunan, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Itulah arah Ketapang hari ini serta kedepannya,” tegasnya.**

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *