Rab. Nov 5th, 2025

Ketua AJK Beri Kuliah Umum untuk Puluhan Mahasiswa KPI Stai Al-Haudl Ketapang

Ketapang:KM – Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK), Theo Bernadhi, S.Sos menjadi pemateri dalam Kuliah Umum Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Haudl Ketapang yang digelar di Cafe Seko, Selasa (4/11/2025) malam.

Kegiatan bertema “Peran Mahasiswa KPI sebagai Penggerak Literasi Media dan Informasi” ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pembimbing. Kuliah umum tersebut menjadi ruang penting untuk memperkuat pemahaman tentang dunia media sekaligus menegaskan pentingnya etika jurnalistik di era digital.

Dalam kesempatan itu, Theo Bernadhi membawakan materi berjudul “Etika dan Tantangan Jurnalistik di Era Media Digital”. Ia menguraikan sejumlah poin penting, mulai dari pengertian dan fungsi jurnalistik, kode etik jurnalistik, hingga tantangan yang dihadapi jurnalis di era media modern.

Menurut Theo, jurnalistik bukan sekedar aktivitas menulis dan menyebarkan berita, tetapi juga mencakup tanggung jawab moral serta sosial untuk menjaga keakuratan, kejujuran, dan independensi informasi yang disampaikan kepada publik.

“Di era digital seperti sekarang, tantangan jurnalis semakin berat. Kecepatan sering kali mengalahkan ketepatan. Karena itu, integritas dan pemahaman terhadap kode etik jurnalistik menjadi sangat penting,” ujarnya di hadapan puluhan mahasiswa KPI.

Theo juga menyoroti pergeseran pola konsumsi media di masyarakat, di mana informasi kerap beredar tanpa proses verifikasi yang benar. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan sekaligus ruang belajar bagi generasi muda agar memahami pentingnya literasi media dan informasi.

“Jurnalis sejati adalah mereka yang berani memverifikasi informasi, menjaga independensi, dan berpihak pada kebenaran. Bukan yang tercepat memberitakan, tapi yang paling bertanggung jawab menyampaikan informasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Theo menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berintegritas di bidang komunikasi.

“Semua bidang pekerjaan, terutama profesi jurnalistik, harus diisi SDM berkualitas. Kampus menjadi tempat lahirnya insan yang unggul dan beretika, karena aturan dan etika adalah rujukan dalam setiap pekerjaan,” jelasnya.

Theo juga mengingatkan pentingnya memahami dan menghayati 11 pasal dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) sebagai landasan moral profesi. Ia menyoroti masih adanya oknum yang mengabaikan etika namun berlindung di balik status profesi.

“Ada yang menjadikan berita sebagai bahan bargaining, dibayar lalu menghapus berita yang sudah terbit. Ada pula yang menjadikan hak jawab sebagai layanan berbayar. Padahal jelas, hak jawab wajib dipenuhi tanpa biaya sepeserpun, dan ada sanksi bagi media yang tidak melaksanakannya. Jika disertai permintaan uang, itu sudah termasuk unsur pidana,” tegas Theo.

Ketua AJK ini juga mengajak seluruh organisasi wartawan di Ketapang untuk aktif menjadi wadah edukasi bagi anggotanya, terutama dalam menghadapi derasnya arus informasi media sosial, hoaks, dan ujaran kebencian.

“Saat ini bukan sekadar soal sudah terverifikasi Dewan Pers atau memegang sertifikat UKW, tapi soal pribadi yang harus memegang teguh kode etik jurnalistik. Kebebasan pers tidak boleh kebablasan. Organisasi wartawan harus menjadi tempat edukasi dan filter dari hal-hal yang merusak marwah profesi,” imbuhnya.

Menutup kegiatan, Theo Bernadhi berpesan agar mahasiswa KPI terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan prinsip dasar dalam bermedia.

“Menjadi bagian dari dunia media berarti siap bertanggung jawab. Mahasiswa KPI harus menjadi mata dan telinga masyarakat, menyuarakan kebenaran, serta menjaga nilai-nilai etika di setiap langkah,” pesannya.

Kuliah umum yang berlangsung di Café SEKO ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan praktisi media dalam memperkuat budaya literasi di Kabupaten Ketapang. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan lahir generasi muda yang cerdas bermedia, beretika, dan mampu berkontribusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.**

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *