Ketapang:KM – Bupati Ketapang yang diwakili Sekda Ketapang Repalianto, membuka Kejuaraan Daerah (Kejurda) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kalimantan Barat 2025 , Sabtu (18/10/2025) di halaman Balai Sungai Kedang Jln. Agus Salim Ketapang.
Sebanyak 206 atlet ikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kalimantan Barat 2025 untuk memperebutkan Piala Bupati Ketapang. Pertandingan itu akan berlangsung selama dua hari yakni Sabtu-minggu (18-19/10/2025) di Balai Sungai Kedang, Kabupaten Ketapang.
Sekertaris Daerah (Sekda) Ketapang Repalianto yang mewakili Bupati Ketapang mengatakan bahwa panahan tradisional bukan hanya olahraga, melaikan warisan budaya leluhur yang wajib dilestarikan.
“Di era modern ini, melestarikan olahraga tradisional merupakan bentuk penghargaan kita terhadap nilai-nilai kearifan lokal,” katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang sangat mengapresiasi kinerja fespati yang telah melakukan pembinaan dan mengembangkan panahan tradisional.


Menurutnya, kejuaraan tersebut bukan hanya ajang kompetisi, namun sebagai wadah silahturahmi, pembinaan karakter dan penguatan identitas budaya bangsa.
“Selamat datang dan bertanding di Kejurda panahan tradisional. Saya berharap ini semua dapat memacu semangat bagi generasi muda untuk mencintai olahraga tradisional dan memiliki rasa bangga terhadap budaya daerah,” ungkapnya.
Ketua panitia Elmantono menyampaikan bahwa Kejurda Panahan Tradisional tersebut diikuti oleh sembilan kabupaten/kota se-Kalimantan Barat dan akan memperebutkan 150 mendali dari 30 kategori.
“Ada 30 kategori yang dilombakan dari jarak lima sampai 50 meter. Kejurda yang diikuti oleh 206 atlet dan 34 offisial dari FESPATI Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Sambas, Kubu Raya, Sanggau, Bengkayang dan Mempawah,” ujarnya.


Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Ketapang Julvan Teruna menjelaskan bahwa olahraga panahan tradisional merupakan salah satu olahraga berprestasi yang memiliki nilai budaya tinggi, yang mengajarkan ketenangan, fokus dan keseimbangan antara fisik serta batin.
Julvan juga berpesan kepada seluruh atlet yang bertanding untuk terus semangat dan menjunjung tinggi sportivitas.
“Jadikanlah anak panah yang dilepaskan bukan hanya mengejar kemenangan, tetapi sebagai simbol pejuangan dan kehormatan,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Pemkab Ketapang dan kerja keras FESPATI Ketapang sebagai tuan rumah Kejurda 2025 sehingga pertandingan dapat berlangsung.
“Kormi Ketapang juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari Pemkab Ketapang yang telah bersama-sama memajukan olahraga masyarakat ini. Semoga dukungan dan kolaborasi dapat terus berlanjut untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, bergembira dan berprestasi,” pungkasnya.**