Ketapang:KM – Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-80, Sebanyak 30 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Ketapang resmi dikukuhkan.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si, ditandai dengan penyematan lencana kepada Paskibraka, Jum’at (15/8/2025) di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ketapang.
Pengukuhan diawali dengan pembacaan ikrar yang dipandu oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Ketapang Andreas Hardi, M.Pd., dilanjutkan prosesi penciuman Bendera Merah Putih diiringi lagu Bagimu Negeri. Suasana berlangsung penuh penghormatan, mencerminkan tekad dan tanggung jawab para anggota Paskibraka.
Membacakan sambutan Bupati Ketapang, Sekda mengatakan bahwa pengukuhan ini berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Paskibraka.
“Tadi telah kita saksikan bersama bahwa adik-adik Paskibraka telah dikukuhkan. Hal ini menandakan bahwa adik-adik secara resmi menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kabupaten Ketapang Tahun 2025, yang akan melaksanakan tugas mulia ini pada 17 Agustus nanti,” ujar Sekda.
Sekda menekankan bahwa tidak semua pemuda-pemudi memiliki kesempatan menjadi Paskibraka. Mereka yang terpilih telah melewati seleksi ketat, baik fisik maupun tes intelegensi, serta mengikuti pelatihan intensif sejak 1 Agustus hingga hari pengukuhan.
“Dalam masa-masa latihan tersebut , telah ditanamkan banyak hal yang terkait dengan patriotisme, untuk menjadikan adik-adik putra-putri yang memiliki jiwa besar, jiwa bangga menjadi pemuda-pemudi yang mampu mendharma baktikan segala jiwa raga, untuk mengisi kemerdekaan negara yang kita cintai ini, dengan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.,” lanjutnya.
Selain itu, Sekda juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan, mulai dari pelatih, panitia, pamong, hingga para orang tua yang memberikan dukungan penuh.
Selanjutnya diakhir rangkaian acara pengukuhan tersebut para orang tua dipersilakan menemui putra-putrinya. Momen ini diwarnai tangis, tawa dan rasa bangga, menjadi penutup yang menyentuh bagi Paskibraka.**