Kam. Okt 2nd, 2025

Berita

MTQ di Kapuas Hulu Resmi Dibuka

Kapuas Hulu:KM – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat resmi dibuka pada Minggu malam (14/9) di Stadion Uncak Kapuas, Putussibau. Gubernur Kalbar Drs. H. Ria Norsan, MM, MH memukul beduk sebagai tanda dimulainya perhelatan akbar umat Islam tersebut, disaksikan ribuan masyarakat yang memadati stadion dan kawasan sekitarnya.

Suasana pembukaan berlangsung meriah. Antusiasme warga terlihat sejak sore, ketika devile drumband SMA Negeri 1 Putussibau mengiringi kedatangan para kafilah dan undangan. Sorak-sorai penonton menambah semangat para peserta yang tampil membawa bendera kabupaten/kota masing-masing.

Hadir dalam acara ini mantan Gubernur Kalbar periode 2008–2018, Ketua DPRD Kalbar, Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, para bupati/wali kota se-Kalimantan Barat, serta tokoh agama dan masyarakat lintas iman.

Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan dapat bertemu langsung dengan para kafilah, alim ulama, penghafal Al-Qur’an, dan pencinta kalam Ilahi dari seluruh penjuru Kalbar. “Kehadiran kita malam ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memuliakan kalam Ilahi,” ujarnya.

Ia memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras mempersiapkan rangkaian MTQ. “Semoga MTQ ini menjadi pemantik semangat generasi muda muslim untuk mempelajari, memahami, dan mencintai Al-Qur’an, serta memperkuat peran generasi Qur’ani dalam membangun masyarakat madani yang harmonis dan berdaya saing,” tambahnya.

Gubernur menegaskan bahwa MTQ bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga media syiar Islam, edukasi umat, dan penanaman nilai-nilai toleransi. “Al-Qur’an harus menjadi sumber inspirasi dalam membangun kerukunan dan solusi atas berbagai tantangan umat dan bangsa,” tegasnya.

Sebelum pembukaan resmi, rangkaian MTQ XXXIII Kalbar telah dimulai dengan Malam Ta’aruf pada Sabtu malam (13/9) di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu, yang mempererat silaturahmi antarkafilah, dewan hakim, dan tokoh daerah. Pada Minggu pagi (14/9), Karnaval Mobil Hias memeriahkan jalanan Putussibau, diikuti 66 peserta dari berbagai instansi dan komunitas.

Selain itu, pameran dan bazar UKM di area Stadion Uncak Kapuas juga resmi dibuka, menampilkan produk-produk unggulan dari 12 kabupaten/kota serta griya UMKM untuk masyarakat. Panitia juga menyediakan pos kesehatan, pemeriksaan gratis, dan layanan informasi wisata religi.

MTQ XXXIII Kalbar akan berlangsung selama sepekan dengan berbagai cabang lomba seperti tilawah, tahfiz, tafsir, kaligrafi, dan syarhil Qur’an. Ribuan pengunjung diperkirakan akan terus memadati arena, menjadikan Putussibau pusat perhatian umat Islam Kalbar.

Dengan semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah, MTQ tahun ini diharapkan tidak hanya menghasilkan qari-qariah terbaik, tetapi juga memperkuat nilai persaudaraan, toleransi, dan cinta Al-Qur’an di Bumi Khatulistiwa.**

Stand Pameran MTQ XXXIII Kalbar Resmi Dibuka

Kapuas Hulu:KM – Sekretaris Daerah Kalbar, dr. H. Harisson, M.Kes, secara resmi membuka Stand Pameran MTQ XXXIII Kalbar di GOR Uncak Kapuas, Kapuas Hulu pada Minggu, 14 September 2025.

Usai pembukaan, Sekda melanjutkan peninjauan ke setiap stand pameran. Di Stand Kapuas Hulu, Harisson bersama Bupati Kapuas Hulu, Ketua LPTQ Kalbar, dan para undangan disuguhi kuliner khas setempat, kerupuk basah, yang mereka santap dengan antusias.

Pameran ini diikuti oleh 12 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, serta dilengkapi Griya Produk UKM yang menampilkan berbagai olahan makanan, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian lokal.

Kehadiran stand-stand ini menarik perhatian masyarakat, terlihat dari ramainya warga yang memadati arena pameran.

“Stand pameran bukan sekadar pelengkap acara, melainkan representasi nyata dari kekayaan budaya, potensi ekonomi, dan semangat inovasi daerah,” ujar Harisson saat diwawancarai.

Ia menegaskan bahwa produk-produk unggulan dari setiap kabupaten/kota, mulai dari kuliner tradisional, kerajinan, hingga UMKM kreatif, adalah wajah Kalimantan Barat yang patut dibanggakan.

Menurutnya, MTQ bukan hanya ajang spiritual, tetapi juga momentum strategis untuk memperkenalkan budaya serta menghidupkan perekonomian lokal.

“Melalui pameran ini, masyarakat dapat melihat langsung potensi daerah dan peran UMKM dalam memajukan ekonomi daerah,” tambahnya.

Selama pelaksanaan MTQ XXXIII, panitia memastikan manfaat nyata dapat dirasakan masyarakat Kapuas Hulu, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Event ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.**

Sekda Kalbar Lantik 111 Dewan Hakim untuk Penilaian MTQ Ke – 33 Kalbar di Putussibau

Kapuas Hulu:KM – Sebanyak 111 dewan hakim resmi dilantik oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes, di Aula Gedung Satu Atap Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu pagi (14/9/2025).

Pelantikan juga menandai dimulainya tugas berat para hakim dalam menentukan yang terbaik di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

Para dewan hakim yang berasal dari berbagai Kabupaten/kota se-Kalimantan Barat ini akan mengemban amanah untuk menilai para peserta MTQ di Putussibau, yang bertindak sebagai tuan rumah. Sorotan utama dalam pelantikan ini adalah penekanan pada integritas dan profesionalitas para hakim.

Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, dalam sambutannya mengingatkan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga wahana syiar Islam yang memiliki nilai-nilai luhur. “Dalam MTQ, terkandung semangat untuk membangun generasi berakhlak dan cinta Al-Qur’an,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sekda secara tegas meminta para dewan hakim untuk menjunjung tinggi integritas dan menjaga netralitas dalam menjalankan tugasnya.

Laksanakan tugas dengan penuh keikhlasan dan profesionalitas. Saya mengapresiasi semua pihak di Kapuas Hulu, yang sudah melakukan yang terbaik sebagai tuan rumah MTQ Kalbar,” tuturnya.

Ketua LPTQ Kalbar, Andi Musa, menambahkan bahwa 111 dewan hakim yang dilantik telah melalui proses seleksi ketat oleh tim seleksi yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Barat.

Kami memperhitungkan dan memperhatikan dengan seksama para dewan hakim, seluruh kabupaten kota terwakili di dewan hakim, jelasnya, juga memastikan bahwa proses penilaian akan berjalan adil dan transparan.**

Sekda Kalbar Lepas Pawai Ta’ruf MTQ Ke-33

Kapuas Hulu:KM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dr. H. Harisson, M.Kes, resmi melepas peserta pawai ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 tingkat Provinsi Kalbar 2025. Pelepasan peserta ditandai dengan mengibarkan bendera yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu, Minggu (14/9/2025) pagi.

Pawai ta’aruf inipun terlihat meriah, sebanyak 66 peserta ambil bagian dalam karnaval ini. Terdiri dari 14 kendaraan mewakili kabupaten/kota se-Kalbar, ditambah partisipasi dari dinas dan instansi, lintas organisasi mulai dari pelajar, pemuda, ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan elemen masyarakat lainnya yang tampak tumpah ruah mengikuti Pawai Ta’aruf MTQ.

Bermacam-macam bentuk kendaraan dihiasi dengan berbagai ornamen bernuansa Islami, mulai dari perahu, mesjid, rumah adat dan tak lupa diisi dengan peserta yang juga mengenakan beragam pakaian yang khas dari masing-masing wilayah dan instansi tersebut.

“Dari Dayak yang menjunjung adat, Tionghoa yang menjunjung harmoni, hingga Melayu yang memuliakan syair dan pantun,” ucapnya.

Dirinya meyakini, semua ini bersatu dalam langkah yang sama, menebarkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat.

“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai tuan rumah yang telah mempersiapkan MTQ ke-33 dengan penuh dedikasi. Pawai yang diikuti oleh 12 defile kabupaten dan 2 defile kota, bersemangat menunjukkan keunggulan daerah masing-masing. Ini menjadi bukti bahwa MTQ bukan hanya ajang spiritual, tetapi juga momentum strategis untuk memperkenalkan budaya,” tuturnya.

Dirinya berharap, agar semua menjadikan MTQ ke-33 Tingkat Provinsi Kalbar ini sebagai ajang yang tidak hanya memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

“Semoga langkah-langkah kita hari ini menjadi syiar kebaikan dan mempererat ukhuwah di tengah keberagaman masyarakat Provinsi Kalimantan Barat. Dan Semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, penuh keberkahan, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan masyarakat,” tutupnya.**

Malam Ta’aruf MTQ XXXIII Kalbar

Kapuas Hulu:KM –  Panitia Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalbar menggelar Malam Ta’ruf di Aula Gedung Satu Atap Kantor Bupati Kapuas Hulu, Sabtu (13/9/2025) malam. Jamuan makan malam tersebut mempertemukan seluruh peserta, pendamping, dewan hakim, dewan pengawas, pengurus LPTQ, dan para pimpinan daerah.

Gedung  baru yang luas itu terasa penuh sesak oleh kehadiran ratusan tamu. Suasana keakraban sangat terasa. Peserta dari berbagai daerah yang lama tidak berjumpa saling bercengkerama. Dewan hakim, pimpinan daerah, dan tamu undangan duduk semeja, mempererat silaturahmi.

Ketua Umum LPTQ Kalbar, H. Andi Musa, berterima kasih atas dukungan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. 

“MTQ bukan sekadar perlombaan, tetapi ajang silaturahmi, memperkuat ukhuwah Islamiyah dan semangat persaudaraan,” ujarnya. 

Andi menyebut, total peserta MTQ tingkat Provinsi Kalbar tahun ini mencapai 651 orang dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menegaskan, bahwa persiapan telah dilakukan semaksimal mungkin. Namun, dirinya meminta maaf jika pelayanan panitia belum maksimal. 

“Musim penghujan membuat beberapa lokasi tergenang air. Semoga tidak mengganggu aktivitas peserta. Selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas,” ucapnya.

Sementara itu, Sekda Kalbar dr. H. Harisson, M.Kes, saat membacakan sambutan Gubernur Kalbar mengapresiasi semangat tuan rumah MTQ. “Putussibau malam ini menjadi pusat kemeriahan sekaligus simbol kebersamaan umat. Ta’aruf bukan sekadar perkenalan, tetapi jembatan silaturahmi dan ruang mempererat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah,” ujarnya.

Gubernur menekankan bahwa MTQ merupakan momentum meneguhkan nilai-nilai Qur’ani sebagai fondasi harmoni sosial. Tema MTQ tahun ini, “Menguatkan Generasi Milenial Qurani dalam Membentuk Masyarakat Madani yang Harmonis dan Berdaya Saing,” disebut selaras dengan arah kebijakan Pemprov Kalbar. 

“MTQ adalah bagian integral dari strategi pembangunan untuk menghidupkan syiar Islam, memperkuat moralitas publik, dan menyiapkan generasi Qurani menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.

Acara malam itu juga diwarnai penyerahan Piagam Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada LPTQ Kalbar dan Bupati Kapuas Hulu, sebagai apresiasi atas perlindungan jaminan kerja bagi seluruh peserta, panitia, dewan hakim, dan pengawas. Penyerahan cenderamata dari Ketua LPTQ Kalbar kepada Kanwil Kementerian Agama, Sekda Kalbar, dan Bupati Kapuas Hulu menutup rangkaian Malam Ta’aruf penuh kehangatan tersebut.**

Ketua MABM Ketapang: Pagelaran Seni Budaye Melayu Harus Jadi Warisan untuk Generasi Muda

Ketapang:KM – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang kembali menggelar kegiatan rutin tahunan berupa Pagelaran Seni Budaye Melayu. Tahun ini akan dimulai pelaksanaannye pada 24–30 September 2025.

Ketua MABM Kabupaten Ketapang, H. Irvan Masyad, S.Pd, MH., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan sarana penting untuk menjaga dan melestarikan adat serta budaya Melayu di tengah arus perubahan zaman.

“Murai batu di pohon jati, berkicau merdu di pagi hari. Waktu berlalu zaman berganti, adat budaye tetaplah lestari,” ungkapnya saat rapat panitia.

Irvan menjelaskan, rangkaian kegiatan akan diisi dengan beragam lomba dan pertunjukan seperti busana Melayu, tulisan Arab Melayu (aksara Jawi), syair gulung, motif batik Melayu, dendang Melayu, uri gasing, sholawatan, hingga pawai arak-arakan astagune menggunakan mobil, motor, dan sepeda hias. Semua ini, menurutnya, merupakan bagian dari identitas budaya yang melekat pada masyarakat Melayu.

“Pelaksanaan kegiatan ini terselenggara atas partisipasi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat Melayu, serta dukungan penuh dari Pemerintah Daerah melalui Bupati dan Wakil Bupati Ketapang. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa tujuan utama dari pagelaran ini adalah menghidupkan kembali nilai-nilai adab dan budaya Melayu agar anak cucu tetap mengetahuinya.

“Perkembangan zaman tidak boleh mengikis adat dan adab Melayu, termasuk adab menghormati orang lain. Dalam adat kekerabatan orang melayu apabila disetiap kehidupan sehari-hari nya selalu menggunakan bahasa melayu, maka dia adalah bagian dari kami orang melayu sesuai dengan falsafah melayu yang kita pegang adalah Adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah. Karena itu, adat Melayu sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam yang menjadi pedoman hidup masyarakat,” ungkapnya.

Ia pun mencontohkan beragam tradisi yang masih dijalankan masyarakat Melayu di Ketapang hingga saat ini, mulai dari adat perkawinan seperti prosesi pinang meminang dengan berbalas pantun, penyerahan mahar, hingga adat malam berpacar; tradisi siklus kehidupan seperti mandi nujuh bulan, gunting rambut, khitanan; serta perayaan adat tepung tawar, nujuh likur, hingga balik kampung saat Idul Fitri dan Idul Adha.

“Seiring waktu, tentu ada adaptasi agar adat Melayu tetap relevan dengan perkembangan zaman. Namun harapan kami, adat istiadat Melayu di Kabupaten Ketapang tetap menjadi pegangan hidup dan terus dilestarikan,” jelasnya.

Sebagai penutup, Irvan mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memeriahkan agenda budaya ini.

“Tak hilang adat dan budaya ditelan zaman, kite bangun Tanah Kayong bergandengan tangan”.

“Pohon rambutan daun nye layu, ditiup angin batangnye bergoyang. Mari kite meriahkan Pagelaran Seni Budaye Melayu yang diselenggarakan oleh MABM Kabupaten Ketapang,” pungkasnya.**

Pemkab Dan Polres Ketapang Gandeng Perusahaan untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bersama Polres Ketapang menggelar pertemuan di Ruang Rapat Utama, Kantor Bupati Ketapang (Kamis, 11/09/2025) dengan sejumlah perusahaan pemegang izin usaha di sektor kehutanan dan perkebunan. Pertemuan ini membahas langkah bersama mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya lewat pengembangan tanaman jagung, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.

Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., CPHR., menyampaikan, pihaknya mendapat target dari Polda Kalbar untuk membuka lahan produktif seluas 10.000 hektare. Hingga saat ini, lahan yang sudah tersedia baru sekitar 800 hektare, jauh dari target yang ditentukan. “Makanya kita dorong kolaborasi semua pihak, mulai dari desa sampai perusahaan. Dari pemerintah desa sudah ada gerakan satu desa satu hektare. Tapi tentu masih perlu dukungan tambahan, terutama dari perusahaan-perusahaan pemegang konsesi,” jelas Kapolres.

Ketapang Alexander Wilyo,S.STP., M.Si  menegaskan, ada payung hukum kuat yang mengatur kewajiban perusahaan ikut serta dalam program pangan. Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2013 sudah mengatur bahwa:

1.Perusahaan wajib mengalokasikan minimal 300 hektare lahan untuk tanaman   pangan, atau

2.Minimal 30% dari luas konsesi bagi perusahaan yang baru mengajukan izin.

“Jadi bukan sekadar imbauan. Ini kewajiban. Karena kita bicara soal ketahanan pangan nasional, arahan langsung dari Presiden. Lahan yang dipakai juga bukan diambil permanen, tapi dipinjam sementara untuk jagung, setelah itu bisa kembali lagi ke perusahaan,” ujar Bupati.

Dalam forum tersebut, beberapa perusahaan menyampaikan dukungannya, meski ada juga yang menyampaikan kendala teknis.

Kapolres menekankan, dukungan perusahaan sangat penting agar target 10 ribu hektare bisa tercapai. “Kalau ada yang berkomitmen seribu atau dua ribu hektare, itu akan sangat membantu. Karena ini program Presiden, bukan program pribadi Kapolres atau Bupati,” tegasnya.


Bupati pun menambahkan, dukungan perusahaan tidak hanya membantu pemerintah, tapi juga bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar konsesi. “Kalau jagung ini berhasil, bukan hanya soal pangan, tapi juga pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan warga,” tutupnya.**

Bupati Ketapang Lepas Kafilah Ikuti MTQ XXXIII

Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si., bersama Wakil Bupati Jamhuri Amir SH, melepas Kafilah Kabupaten Ketapang yang akan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025 di Kabupaten Kapuas Hulu, Bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Rabu (10/9/2025) malam.

Dalam acara pelepasan yang berlangsung hangat tersebut, bupati  didampingi Wakil Bupati Ketapang, Ketua LPTQ KH. Satuki Huddin, Kepala Kemenag Ketapang Drs. H. Syarifendi, M.Pd, para official, serta seluruh kafilah yang akan berangkat membawa nama baik daerah.

Perjalanan yang akan ditempuh memang panjang, sekitar 20 jam lamanya. Karena itu, bupati berpesan agar seluruh kafilah senantiasa menjaga kesehatan, tetap kompak, saling bantu, serta saling menguatkan.

“Target kita minimal masuk 5 besar. Itu target yang wajar, karena Ketapang ini kabupaten tertua di Kalimantan Barat. Kita punya sejarah panjang dan sekaligus tanggung jawab besar untuk terus menorehkan prestasi.”

Bupati juga memastikan dukungan penuh, termasuk dari sisi penganggaran, agar para kafilah bisa tampil maksimal.

Inilah kafilah terbaik di antara yang terbaik, putra-putri pilihan Kabupaten Ketapang. Selamat jalan, semoga perjalanan dilancarkan, diberi kesehatan, kekuatan, serta keselamatan oleh Allah.

Tunjukkan prestasi, harumkan nama daerah kita, jaga nama baik dan marwah Kabupaten Ketapang, serta jadikan MTQ ini juga sebagai ajang untuk mempromosikan daerah kita di kancah provinsi.**

Pemda Ketapang Gelar Rapat Evaluasi, Gotong Royong Perbaiki Jalan Pelang–Sungai Kepuluk

Ketapang:KM – Jelang musim hujan, Pemerintah Kabupaten Ketapang ingatkan perusahaan tepati kesepakatan perbaikan Jalan Pelang-Kepuluk secara gotong royong.

Hal itu disampaikan Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si., saat menggelar rapat koordinasi dan evaluasi kinerja perbaikan Jalan Pelang-Kepuluk, bersama jajaran Forkopimda, DPRD, Kajari, Danlanal, Dandim 1203, Kapolres, Sekda, Dinas PUTR perwakilan perusahaan, dan seluruh pemangku kepentingan, di Ruang Rapat III Kantor Bupati Ketapang, Rabu (10/9/2025).

“Ruas jalan ini merupakan urat nadi penting bagi mobilitas masyarakat, perekonomian, serta akses pelayanan dasar. Oleh karena itu, semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi kunci dalam mempercepat proses perbaikannya jelang musim hujan,” ujar bupati saat pimpin rapat.

Bupati juga menjelaskan bahwa rapat evaluasi merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu. Progres perbaikan pada enam segmen didukung oleh dana APBD dan CSR perusahaan.

“Penanganan ruas jalan ini bukan sekadar wacana, tetapi langkah nyata. Evaluasi perlu dilakukan agar progresnya jelas dan percepatan bisa dilakukan, terutama menjelang musim hujan,” jelasnya.

Lebih lanjut bupati menuturkan bahwa enam segmen perbaikan itu sudah ada perkembangan di lapangan. Tahap selanjutnya akan difokuskan pada penanganan segmen ketujuh yakni pembangunan saluran air kanan kiri dan pemeliharaan sementara menuju pembangunan permanen.

“Saya menghimbau kepada perusahaan yang telah menyatakan komitmennya untuk menangani jalan agar segera melaksanakan kegiatannya. Ini penting mengingat memasuki musim penghujan yang berpotensi menghambat pengerjaan jika tidak segera dimulai,” imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya komitmen bersama agar pengerjaan tidak berlarut-larut. Mengingat jalan tersebut bukan hanya untuk pemerintah, melainkan untuk masyarakat Ketapang.

“Pemkab Ketapang berkomitmen menghadirkan pembangunan berkeadilan, infrastruktur merata, dan pelayanan yang berpihak kepada rakyat,” tutupnya.**

Bupati Ketapang Alexander Wilyo Tetap Komitmen Prioritaskan Infrastruktur untuk Masyarakat

Ketapang:KM – Pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan mendasar masyarakat, terutama akses jalan dan jembatan yang layak. Demi memastikan hal itu terwujud, Bupati Ketapang, Kalima, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, turun langsung meninjau pekerjaan perbaikan jalan ruas Simpang Dua – Perawas serta jembatan Karab di Kecamatan Simpang Dua,  Selasa (09/09/2025).

Dalam peninjauan tersebut, Bupati Alexander Wilyo didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Camat Simpang Dua, serta Kepala Desa setempat.

Kehadiran kami, ungkap Alexander Wilyo, bukan hanya untuk melihat hasil pekerjaan, melainkan juga memastikan bahwa pembangunan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Jalan dan jembatan ini adalah urat nadi perekonomian masyarakat. Dengan infrastruktur yang baik, akses pendidikan, kesehatan, hingga perdagangan akan lebih lancar. Walaupun dengan bececat dan gotong royong, kami tetap berkomitmen berpihak dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Inilah wujud komitmen pembangunan berkeadilan untuk Ketapang maju dan mandiri,”tandasnya.

Masyarakat menyambut gembira peninjauan yang dilakukan Bupati Alexander Wilyo ini. “Mereka berharap pembangunan jalan dan jembatan yang kini dikerjakan dapat segera selesai, sehingga memperlancar mobilitas dan meningkatkan kesejahteraan warga”, kata orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kabupaten Ketapang ini.**