Ketapang:KM – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si menghadiri acara adat Molas Niat Keramat Akik Rajo Pindah di Desa Sungai Daka, Kecamatan Sungai Laur, Selasa (6/5/2025). Kehadiran bupati disambut hangat warga sebagai bentuk penghormatan terhadap pelestarian budaya lokal.
Molas Niat merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga oleh masyarakat setempat. Tradisi ini dianggap sakral dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Sungai Daka. Dalam acara tersebut, Bupati Ketapang turut mengikuti rangkaian kegiatan adat sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kelangsungan budaya dan kearifan lokal.
“Kehadiran saya di sini bukan sekadar bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, tetapi juga penghormatan atas nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi Molas Niat,” ujar bupati dalam sambutannya.
Bupati juga menyampaikan komitmen pembangunan secara bertahap di wilayah Kecamatan Sungai Laur, mencakup infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Menurutnya, semua program pembangunan diarahkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa memandang latar belakang suku maupun agama.
“Salah satu desa yang memberi dukungan besar pada Pilkada lalu adalah Sungai Daka. Terima kasih atas kepercayaan dan amanah masyarakat. Kita bangun Ketapang agar bisa maju dan sejahtera seperti daerah lain,” kata bupati.
Pemerintah Kabupaten Ketapang, kata bupati, akan terus mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, termasuk desa-desa di wilayah Sungai Laur.**
Ketapang:KM – Bukan sekadar kunjungan kerja rutin, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, datang langsung menyambangi SMP Negeri 4 Sungai Laur, Selasa 6 Mei 2025. Ia menyapa siswa-siswi yang tengah bersiap mengikuti Ujian Sekolah kelas IX, memeriksa ruang kelas, memperhatikan bangku dan papan tulis, serta berdialog dengan para guru. Di balik senyumnya yang hangat, memastikan bahwa pendidikan berkualitas tak hanya milik anak-anak kota.
“Saya ingin melihat langsung bagaimana proses belajar-mengajar berlangsung di sini. Apa yang kurang, apa yang perlu dibenahi, dan bagaimana kita bisa segera mengambil tindakan,” ujarnya.
Kunjungan ini selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Ketapang: maju, mandiri, dan berkeadilan. Pendidikan menjadi salah satu fondasi utama dalam mewujudkan visi tersebut.
Bagi Bupati, membangun pendidikan bukan hanya soal angka partisipasi sekolah atau indeks kelulusan. Ini tentang menghadirkan keadilan, bahwa anak di desa terpencil berhak mendapat guru yang layak, fasilitas yang memadai, dan harapan akan masa depan yang cerah.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah rencana pembangunan rumah dinas bagi guru dan kepala sekolah. Di tengah keterbatasan fasilitas, kehadiran rumah dinas bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan mendesak.
Guru-guru yang harus menempuh jarak jauh dengan akses terbatas kerap menjadi tantangan tersendiri. Dengan adanya rumah dinas, mereka tak hanya mendapat tempat tinggal layak, tetapi juga ruang untuk lebih fokus mendidik. “Ini investasi jangka panjang,” ujarnya.
“Ketika guru sejahtera, mereka akan lebih berdedikasi. Dan anak-anak akan merasakan langsung dampaknya,” tambahnya.
Pembangunan rumah dinas ini dijadwalkan mulai direalisasikan pada tahun 2026. Tak berhenti di situ, upaya meningkatkan sarana dan prasarana lain di sekolah-sekolah daerah akan terus digulirkan. Setiap langkah dipantau dan dievaluasi agar kebijakan tak sekadar janji, tetapi berbuah perubahan nyata.
Di tengah ruang kelas sederhana, suara murid-murid yang mengucap salam dan menyanyikan lagu kebangsaan menyambut hari dengan semangat. Mereka tak tahu banyak soal visi dan program, tapi mereka merasakan kehadiran pemimpin yang peduli.
Dan mungkin, dari ruang-ruang kelas sederhana itulah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang terinspirasi dari teladan hari ini, pemimpin yang percaya bahwa keadilan dimulai dari pendidikan, dan pendidikan harus sampai ke ujung negeri.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander, S. STP., M. Si. menghadiri Halal Bihalal dengan masyarakat Kecamatan Sungai Laur di Masjid Al Syuhada Desa Riam Bunut, Senin (5/5/2025).
Pada Halal Bihalal dengan masyarakat Sungai Laur ini, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf kepada Kecamatan Sungai Laur jika ada salah kata dan tingkah laku selama perhelatan Pilkada 2024 kemarin.
Pada kesempatan Halal Bihalal di Sungai Laur ini, Bupati Ketapang juga mengajak para tokoh masyarakat di Sungai Laur untuk membangun Kabupaten Ketapang secara bersama-sama dan bergotong-royong.
Hal itu Bupati Alexander Wilyo tegaskan karena Ketapang adalah rumah bersama dan rumah besar seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang. Maka dari itu Ketapang harus dibangun secara bersama-sama dan bergotong-royong supaya Ketapang lebih maju, mandiri dan sejahtera.
Dalam rangka itu, Bupati Alexander Wilyo pun mohon doa restu dari seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat Sungai Laur agar dirinya dan Jamhuri Amir dapat mengemban amanah untuk lima tahun ke depan.
Bupati Alexander Wilyo juga menyampaikan komitmen dirinya bersama Wabup Jamhuri Amir untuk menjadi pemimpin yang adil bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, tanpa membeda-bedakan suku dan agama.
Bupati Ketapang juga berkomitmen untuk membangun infrastruktur dasar di Kecamatan Sungai Laur secara bertahap, seperti pendidikan, kesehatan, jalan, jembatan, listrik, jaringan internet.
Halal Bihalal di Desa Riam Bunut ini dihadiri para Staf Ahli, para Asisten Setda dan para Kepala OPD di Lingkungan Pemda Ketapang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ketapang dan anggota DPRD Ketapang Dapil 2, Camat Sungai Laur, Forkopomcam Sungai Laur, Kepala Desa se-Kecamatan Sungai Laur, pata alim ulama, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda.**
Ketapang:KM – Gereja St. Gabriel Sandai, yang diresmikan oleh Bupati Ketapang pada Senin, 5 Mei 2025, menjadi penanda sejarah baru bagi umat Katolik di wilayah ini. Sebuah momentum sakral yang tak hanya merayakan pencapaian fisik, tetapi juga menegaskan arah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Ketapang.
Suasana khidmat menyelimuti setiap sudut gereja saat lonceng perdana dibunyikan, menyambut ratusan umat yang datang dari berbagai penjuru. Wajah-wajah penuh haru, tangan-tangan yang menengadah dalam syukur, dan mata yang menatap altar baru dengan binar kebanggaan.
Hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh penting, mulai dari Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si., Yang Mulia Uskup Pius Riana Prabdi, Wakil Ketua DPRD, para Pastor, Suster, Bruder, tokoh masyarakat, hingga Semuanya bersatu dalam satu perasaan: syukur atas selesainya pembangunan gereja yang telah lama dinantikan.
Dalam sambutannya, Uskup Pius menegaskan bahwa gereja bukan sekadar bangunan, melainkan rumah iman yang hidup. “Merawat gereja adalah merawat jiwa kita sendiri,” ujarnya.
Ia mengajak umat untuk menjadikan Gereja St. Gabriel sebagai pusat pertumbuhan rohani dan sosial, yang mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Sementara itu, Bupati Ketapang Alexander Wilyo menyoroti pentingnya gereja ini sebagai simbol kerukunan antarumat beragama.
“Gereja St. Gabriel adalah bukti nyata dari semangat toleransi dan gotong royong masyarakat Sandai. Ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi simbol bahwa pembangunan harus hadir untuk semua golongan, semua keyakinan,” kata Bupati dalam sambutannya.
Pembangunan gereja ini bukan perkara mudah. Dana yang dibutuhkan cukup besar. Namun, kerja keras panitia, umat, dan dukungan para donatur membuat semuanya mungkin. Dari sumbangan kecil hingga bantuan besar, semua menyatu dalam satu semangat: membangun rumah Tuhan yang layak dan membanggakan.
Lebih dari itu, Bupati juga menyampaikan kabar gembira, pembangunan Gereja Paroki Randau juga akan segera dituntaskan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak membiarkan satu pun wilayah terpinggirkan dalam pelayanan spiritual dan pembangunan infrastruktur keagamaan.
Bupati melihat bahwa, gereja ini tidak hanya sebagai tempat ibadah bagi umat Katolik, tetapi juga sebagai simbol kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Ketapang. Kehadiran gereja ini diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat, serta mendorong terciptanya pembangunan yang berkeadilan, maju dan mandiri.
“Ke depannya, diharapkan gereja ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, berkontribusi pada pembangunan yang lebih baik di Sandai,” tuturnya.
Tak ketinggalan, momen bahagia ini juga menjadi kesempatan untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke-58 kepada Uskup Pius Riana Prabdi. Sebuah hadiah spiritual yang indah di hari lahir sang gembala umat.
Kini, Gereja St. Gabriel Sandai berdiri bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai mercusuar harapan di tengah masyarakat. Ia menjadi lambang bahwa pembangunan yang adil bukan mimpi—melainkan sesuatu yang bisa dan harus diwujudkan.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si, didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Drs. H. Maryadi Asmui, MM. menutup Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Desa Se-Desa Kinjil Pesisir Ke – V Tahun 2025, pada Senin (5/5/2025) di Desa Kinjil Pesisir Kecamatan Benua Kayong, Ketapang.
Turut hadir dalam penutupan MTQ ke-V ini, Ketua DPRD Ketapang Achmad Sholeh, ST.,M.Sos, Camat Benua Kayong, Camat Delta Pawan, Kepala Desa Kinjil Pesisir, tokoh agama, dan lainnya.
Dalam Sambutannya Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP., M.Si yang di bacakan sekda mengapresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para peserta dan seluruh masyarakat desa kinjil pesisir atas terselenggaranya MTQ ke-V Tingkat Desa Kinjil Pesisir ini.
Bupati mengucapkan selamat kepada seluruh peserta khususnya kepada yang berhasil meraih juara dan telah menunjukkan prestasi terbaik, teruslah mengasah kemampuan dan memperdalam pemahaman yang terkandung di dalam Alquran dan untuk yang belum berhasil meraih juara jangan berkecil hati karena semangat dan usaha kalian adalah bagian penting dari perjalanan panjang menuju pribadi yang lebih baik.
Sekda menambahkan, bahwa desa di Kabupaten Ketapang ada 253 namun baru Desa Kinjil Pesisir yang mampu mengadakan MTQ Tingkat Desa dan ini sudah yang ke 5 kalinya, oleh karena itu saya mengapresiasi dan semoga selalu sukses, selanjutnya bagaimana Desa Kinjil Pesisir bisa menularkan kedesa desa yang lainnya untuk melaksanakan hal yang serupa.
Sekda berharap Sekda Berharap Agar Desa-Desa Lainnya dapat mengikuti dan meniru keberhasilan MTQ Tingkat Desa Kinjil Pesisir, tak hanya di tingkat desa, saya juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan di tingkat Kecamatan.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S. STP.,M.SI memimpin musyawarah penting di Rumah Dinas Camat Sandai, Senin (5/5/2025) dalam rangka percepatan penanganan ruas jalan Pelang–Kepuluk–Batu Tajam. Musyawarah ini melibatkan langsung perwakilan perusahaan-perusahaan sawit dan tambang yang beroperasi di Kabupaten Ketapang, sebagai bentuk nyata komitmen Pemerintah Daerah dalam mengatasi masalah infrastruktur yang telah lama menjadi keluhan masyarakat.
Bupati menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menyelesaikan persoalan jalan rusak tersebut. Mengingat Kabupaten Ketapang merupakan salah satu daerah dengan industri sawit terbesar kedua di Indonesia, serta memiliki tambang berskala besar di Asia Tenggara, kolaborasi lintas sektor dinilai sangat strategis untuk mendorong percepatan pembangunan.
“Keberadaan perusahaan sawit dan tambang yang besar di Ketapang mengharuskan kita untuk bekerja sama dalam membangun daerah ini,” ujar Bupati.
Perbaikan jalan Pelang–Kepuluk–Batu Tajam bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga wujud komitmen kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam pertemuan tersebut, perusahaan-perusahaan sawit yang sebelumnya telah menunjukkan kontribusi dalam perbaikan jalan akan diperkuat dengan keterlibatan perusahaan tambang di wilayah Sandai. Semangat gotong royong inilah yang diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan jalan dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas.”ungkapnya
Musyawarah lanjutan dijadwalkan pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Ketapang. Agenda tersebut akan difokuskan pada pembahasan teknis, termasuk alokasi anggaran, jadwal pelaksanaan, serta pembagian peran dan tanggung jawab antar pihak.
Bupati Ketapang menegaskan komitmennya dalam menangani kerusakan jalan Pelang–Kepuluk–Batu Tajam secara serius. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, perusahaan sawit, dan tambang, perbaikan jalan ini diharapkan dapat segera terwujud demi mendukung mobilitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya serius terhadap penangan jalan Pelang – Kepuluk – Batu Tajam dengan ker
Ketapang:KM – Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, S.H. menghadiri Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025-2029 dan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2026. Pada hari Senin (05/05/2025) bertempat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalimantan Barat di Kota Pontianak.
Musyawarah perencanaan pembangunan dilakukan dalam rangka penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025-2029 dan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2026 sesuai dengan amanat Pasal 64 dan Pasal 90 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan dihadiri Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. Wagub Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan, S.IP.,M.Si, Sekda Prov Kalbar dr.H.Harisson,M.Kes., Jajaran DPR RI dan DPD Ri Dapil Kalbar, Jajaran Forkompimda, Perwakilan Waikota/Bupati se-provinsi Kalimantan Barat, Perangkat Daerah Provinsi, Instansi Vertikal, Perwakilan BUMN, BUMD, Perwakilan Universitas, Akademisi, Jajaran Organisaisi Kemasyrakatan, Jajaran Bappeda Provinsi serta Jajaran Bappeda Kabupaten dan Kota.
Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H menyampaikan delapan usulan proyek strategis pembangunan infrastruktur kepada pemerintah pusat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Barat, sebagai bagian dari upaya mendukung perwujudan visi jangka menengah nasional dan visi jangka menengah Kalbar 2025–2029.
“Sinergi perencanaan pembangunan antara pusat dan daerah adalah suatu keharusan. Melalui Musrenbang kali ini, kami menyampaikan beberapa usulan yang kami pandang dapat mempercepat transformasi pembangunan di Kalimantan Barat,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa usulan tersebut selaras dengan tema dan fokus pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029. Adapun delapan usulan yang diajukan mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari konektivitas jalan, penguatan infrastruktur pelabuhan dan bandara, hingga dukungan pembangunan kawasan perbatasan.
Delapan usulan tersebut meliputi: 1.Pembangunan Outer Ring Road dan Jembatan Kapuas III untuk mendukung kelancaran arus logistik dan mengurangi kemacetan di Pontianak.
Pembangunan jalan bebas hambatan Pontianak–Pelabuhan Kijing–Singkawang guna mempercepat konektivitas kawasan industri dan pelabuhan.
Reaktivasi Bandar Udara Internasional Supadio agar mampu kembali melayani penerbangan internasional dan mendukung sektor pariwisata serta investasi.
Penetapan Terminal Kijing sebagai hub pelabuhan ekspor-impor nasional di jalur ALKI I, serta pelabuhan tujuan impor produk tertentu seperti makanan dan minuman, alas kaki, tekstil, dan elektronika. Usulan ini dinilai strategis untuk mempercepat industrialisasi di luar Pulau Jawa dan Sumatera.
Operasionalisasi Terminal Barang Internasional (TBI) Entikong di Kabupaten Sanggau guna mendukung arus perdagangan lintas batas.
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Sungai Kelik, Kabupaten Sintang dan Temajok, Kabupaten Sambas, untuk memperkuat kehadiran negara di kawasan perbatasan.
Pembangunan lanjutan jalan paralel perbatasan sebagai akses utama masyarakat di wilayah terpencil.
Pembangunan Jalan Nasional Poros Tengah Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Melawi (Kalbar) dan Kabupaten Katingan (Kalteng) sebagai bagian dari penguatan konektivitas antarprovinsi di Kalimantan.
Gubernur Norsan menegaskan seluruh usulan tersebut merupakan bagian dari intervensi kebijakan pembangunan kawasan yang telah tertuang dalam lampiran RPJMN 2025–2029. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap pemerintah pusat dapat mengimplementasikan usulan-usulan itu secara menyeluruh.
“Kami mendukung penuh seluruh program dan intervensi kebijakan yang direncanakan untuk dilaksanakan di Kalimantan Barat. Dukungan ini akan diwujudkan melalui program-program yang dijalankan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya.
Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalbar juga berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam rangka mempercepat pencapaian target pembangunan nasional serta pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si hari ini, Senin 5 Mei 2025 melakukan peninjauan langsung ke Rumah Sakit Pratama Sandai. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kondisi terkini bangunan tersebut.
Bupati akan berjuang untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit Pratama Sandai ini dan tahun 2026 rumah sakit ini dapat beroperasi.
Infrastruktur bidang kesehatan menjadi prioritas utama kami. Dengan selesainya Proses Pembangunan RS Pratama Sandai, kami berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi melalui BPJS Gratis.
“Komitmen kami bukan hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan SDM dan kerukunan antar masyarakat.”ungkapnya
Bupati juga memohon dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang serta paguyuban-paguyuban lintas etnis dan budaya baik di Kabupaten Ketapang maupun paguyuban Etnis Budaya di Tingkat Kecamatan untuk bahu membahu bergotong royong bersama Pemerintah Daerah membangun Kecamatan Sandai.
“Kita harus kompak karena dengan kekompakan kita akan lebih mudah untuk membangun daerah yang kita cintai ini, mari kita wujudkan Pembangunan Kabupaten Ketapang Berkeadilan, Maju dan Mandiri,”tutupnya.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S. STP., M. Si. Menghadiri acara halal bihalal dan ramah-tamah di lapangan Paroki St. Gabriel Sandai, Minggu (4/5/2025).
Bupati Ketapang Alexander Wilyo, dalam sambutannya mengatakan, acara halal bihalal dan ramah-tamah ini, Bupati Ketapang mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Bupati Ketapang juga mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada masyarakat Kecamatan Sandai karena telah memberi kepercayaan kepada dirinya dan Jamhuri Amir untuk memimpin Kabupaten Ketapang lima tahun ke depan.
Pada kesempatan halal bihalal dan ramah-ramah di Sandai ini juga Bupati Alexander Wilyo mengajak masyarakat Kecamatan Sandai untuk membangun Ketapang secara bersama-sama dan bergotong-royong, tanpa dendam supaya Ketapang bisa lebih maju, mandiri dan sejahtera.
Hadir pada acara halal bihalal dan ramah-tamah di Sandai ini antara lain para Asisten Setda Kabupaten Ketapang, para Staf Ahli, anggota DPRD Kabupaten Ketapang Dapil 3, para Kepala OPD, Forkopomcam Sandai, para Kades, para tokoh etnis, dan tokoh agama di Kecamatan Sandai.**
Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander, S.STP.,M.Si meninjau langsung Penanganan Ruas Jl. Pelang – Kepuluk, Kepuluk – Batu Tajam di Segmen 2 dan Segmen 3, Minggu 4 Mei 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) H. Dennery, ST, MT., Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Drs. Maryadi Asmui., M.M., Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Syamsul Islami, S.IP., MT., serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Tinjauan ini merupakan bentuk pengawasan langsung dari kepala daerah terhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur strategis yang menjadi prioritas Pemkab Ketapang, khususnya dalam mendukung konektivitas antarwilayah pedalaman dan pesisir selatan Kabupaten Ketapang.
“Peningkatan kualitas dan kelayakan jalan ini sangat penting, karena ruas ini menjadi penghubung vital bagi aktivitas ekonomi masyarakat. Kita ingin memastikan bahwa proses pengerjaannya berjalan tepat waktu dan sesuai spesifikasi teknis,” ujar Bupati Alexander saat memberikan arahan di lokasi.
Ruas jalan Pelang–Kepuluk dan Kepuluk–Batu Tajam memang kerap menjadi perhatian masyarakat karena kerusakannya yang cukup menghambat mobilitas, terutama di musim hujan.
Dengan perbaikan pada Segmen 2 dan Segmen 3, diharapkan akses masyarakat menuju pusat pelayanan dan jalur distribusi ekonomi menjadi lebih lancar dan aman.
Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah daerah berupaya menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses pembangunan infrastruktur, termasuk dengan melibatkan pengawasan dari masyarakat.**