Sel. Okt 21st, 2025

Pemkab Ketapang dan YIARI Perkuat Sinergi Lestarikan Hutan dan Berdayakan Masyarakat

Ketapang:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menandatangani kesepakatan kerja sama tentang pengembangan masyarakat dan pelindungan lingkungan di wilayah Kabupaten Ketapang.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, bersama Wakil Bupati Jamhuri Amir, SH hadir langsung dalam kegiatan tersebut sebagai wujud keseriusan Pemerintah Daerah memperkuat kolaborasi lintas sektor demi pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Saya bersama Pak Wakil Bupati hadir lengkap, tentu menunjukkan keseriusan kami dalam kerja sama dengan YIARI. Membangun daerah ini tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi dan gotong royong,” ujar Bupati.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada YIARI yang selama ini tidak hanya berperan dalam pelindungan satwa liar—khususnya orangutan—tetapi juga aktif memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kehadiran YIARI sangat membantu daerah. Kami menyambut baik kerja sama ini agar terus berlanjut di masa mendatang,” lanjutnya.

Bupati menambahkan, YIARI memiliki jaringan yang luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan dikenal sebagai lembaga yang fokus pada konservasi orangutan. Hal ini menjadi kebanggaan sekaligus peluang bagi Ketapang untuk memperluas kerja sama dan memperkenalkan potensi lingkungannya ke dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan penghargaan kepada Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, yang juga menjabat sebagai Penasehat Utama Menteri Kehutanan, atas perhatian dan dukungan terhadap pengelolaan lingkungan di Ketapang.

Dorong Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bupati menegaskan, Kabupaten Ketapang memiliki banyak kawasan hutan dan konsesi di bidang kehutanan. Karena itu, pengelolaannya perlu dilakukan dengan prinsip kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat, sesuai amanat UUD 1945 dan kebijakan Presiden RI.

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar untuk mendorong kerja sama dengan pemegang konsesi kehutanan. Di Ketapang ada sekitar 20 konsesi, dan kami ingin masyarakat sekitar dilibatkan dalam program kemitraan dan usaha produktif di kawasan hutan,” jelasnya.

Selain itu, bupati menyoroti pentingnya pemanfaatan konsesi yang belum aktif untuk pengembangan tanaman enau, mengingat potensi Gula Enau Desa Gerai, Kecamatan Simpang Dua, yang dikenal luas sebagai satu-satunya wilayah di Ketapang yang masih mengelola gula enau secara tradisional.

“Potensi ini perlu dikembangkan lebih serius. Ke depan, Pemkab akan membantu pengadaan bibit enau agar menjadi produk unggulan Ketapang,” tegasnya.

Sekitar tiga bulan lalu, Bupati juga telah menginstruksikan seluruh kepala desa untuk mendata aset-aset desa dan pemerintah yang berada di kawasan hutan, guna diusulkan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

“Masih ada kampung, sekolah, puskesmas, dan kantor desa yang berada di kawasan hutan. Ini menjadi kendala pembangunan. Nanti akan saya sampaikan langsung kepada Menteri Kehutanan agar statusnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Perluas Konservasi Satwa Endemik Kalimantan

Selain fokus pada konservasi orangutan, Pemkab Ketapang berencana memperluas upaya pelestarian terhadap burung enggang dan burung ruai, dua satwa khas Kalimantan Barat yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat.

“Burung enggang kini hampir hanya tinggal nama. Kita berharap YIARI dapat membantu memperluas konservasi, tidak hanya untuk orangutan, tapi juga untuk satwa endemik Kalimantan lainnya,” katanya.

Bupati juga menyinggung pentingnya kepedulian pribadi terhadap kelestarian alam.

“Saya sendiri di rumah memelihara baning, sejenis kura-kura darat dari pegunungan. Dari sana saya belajar, menjaga keseimbangan alam bukan hanya tugas lembaga, tapi tanggung jawab moral kita semua,” tuturnya.

Sinergi Menuju Ketapang Lestari dan Berkelanjutan

Sebagai penutup, Bupati Alexander berharap kerja sama antara Pemkab Ketapang dan YIARI menjadi langkah nyata dalam memperkuat komitmen bersama menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga sinergi ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa pembangunan yang berkeadilan hanya bisa terwujud melalui kolaborasi, kepedulian, dan semangat gotong royong. Dengan bersama, Ketapang akan semakin maju, mandiri, dan lestari,” pungkasnya.**

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *