Sen. Des 1st, 2025

Menutup PSBD XI Ketapang, Bupati Tegaskan Ketapang Rumah Besar Bagi Semua Suku dan Rencanakan Pentas Seni Budaya Multi Etnis

Ketapang:KM – Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S. STP., M. Si resmi Menutup Pentas Seni Budaya Dayak ke- XI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang Tahun 2025, Sabtu (11/10/2025) bertempat di Balai Sungai Kedang Pendopo Bupati Ketapang.

Bupati menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia, Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, para peserta, serta seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan bekerja keras sehingga PSBD XI berjalan lancar, aman, dan tertib. Bagi bupati, PSBD bukan hanya ajang pelestarian seni dan adat Dayak, tetapi juga momentum memperkuat semangat kebersamaan serta memberikan dampak positif bagi geliat ekonomi lokal dan UMKM di sekitar lokasi kegiatan.

Pada malam penutupan, saya menyusuri stand-stand UMKM yang ramai di area PSBD. Berbincang langsung dengan pelaku usaha kecil, saya tanya: “Penjualan selama lima hari ini gimana? Untung?” Dengan senyuman, salah satunya jawab, “Lumayan naik, Pak Bupati.” Itu bukti nyata: festival budaya seperti PSBD tak hanya kaya seni dan budaya, tapi juga dorong ekonomi masyarakat Ketapang.

Bupati lihat antusiasme pedagang lokal yang memadati acara, jadi tulang punggung perekonomian daerah. Sebagai apresiasi, panitia beri tiga penghargaan untuk stand paling rapi dan kreatif—langkah tepat untuk tumbuhkan semangat usaha serta profesionalisme pengusaha UMKM lokal. Semoga terus berkembang.

Ke depan, Bupati berkomitmen untuk menginisiasi pagelaran seni budaya lintas etnis dan komunitas di Kabupaten Ketapang. Kegiatan ini akan menjadi rumah besar bagi semua suku, agama, dan budaya, tempat keberagaman tumbuh dalam suasana persaudaraan dan saling menghargai.

Dalam waktu dekat, kita juga akan menyaksikan berbagai kegiatan budaya dari Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), Paguyuban Pasundan, dan berbagai paguyuban etnis lainnya. Semua kegiatan ini akan memperkuat posisi Ketapang sebagai daerah yang terbuka, toleran, dan kaya akan nilai-nilai budaya yang hidup berdampingan dengan damai.

Bupati juga memberikan arahan khusus agar pada penyelenggaraan PSBD berikutnya, setiap Dewan Adat Dayak (DAD) kecamatan menampilkan pakaian adat khas masing-masing daerahnya. Dengan demikian, identitas dan kekayaan budaya setiap kecamatan dapat tampil nyata dan dikenali dengan jelas oleh masyarakat luas.

Langkah ini penting untuk mendokumentasikan sekaligus memperkuat karakter budaya lokal — karena setiap kecamatan di Ketapang memiliki corak, motif, dan filosofi adat yang unik dan layak ditonjolkan sebagai bagian dari mozaik besar kebudayaan Dayak Ketapang.

Dari panggung budaya ini, bupati menegaskan bahwa Ketapang adalah rumah besar bagi semua — tempat di mana perbedaan dirangkai menjadi kekuatan, dan kebersamaan menjadi fondasi membangun daerah yang maju, berkeadilan, serta berbudaya.**

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *