Ketapan:KM – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama sejumlah perusahaan besar dari sektor perkebunan, pertambangan, kehutanan, dan industri menandatangani kesepakatan untuk melaksanakan perbaikan ruas jalan Pelang–Kepuluk secara gotong royong. Kesepakatan ini ditandatangani dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ketapang, khususnya perbaikan Jalan Pelang—Kepuluk yang menjadi jalur vital penghubung daerah sebagai salah satu nadi perekonomian ketapang.
Hadir dalam kesempatan ini para pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Anggota DPR-RI Dapil Kalbar, beberapa Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Forkopimda Kabupaten Ketapang dan Pimpinan Perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang hingga tokoh masyarakat.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinannya.
“Hari ini adalah langkah awal kita membangun Ketapang secara gotong royong. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Kita butuh kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.
Fokus utama pertemuan ini adalah Jalan Pelang-Kepuluk-Batu Tajam, ruas penting yang menghubungkan lebih dari 8 Kecamatan dengan ibu Kota Kabupaten dan kawasan industri. Jalan tersebut menjadi jalur distribusi utama hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan, namun kondisinya rusak parah karena karakteristik tanah gambut dan lalu lintas berat dari truk-truk perusahaan.
Bupati menambahkan, dalam rakor ini didapat 7 kesepakatan, diantaranya yang pertama enam kelompok usaha besar menyatakan komitmennya untuk membiayai pembangunan jalan sepanjang total 6 kilometer menggunakan metode konstruksi Geotextile. Adapun rincian kontribusi masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut.
“Cargill Group 1 km, Sinar Mas Group 1 km, Nova Group 1 km, BGA Group 1 km, Harita Group 1 km dan First Resources Group 1 km,” terangnya.
Kedua, sisa ruas jalan Pelang–Kepuluk yang masih perlu diperbaiki, yaitu sepanjang kurang lebih 12 kilometer, akan dikerjakan secara bersama-sama dengan skema gotong royong. Besaran pembiayaan akan dihitung dan ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Ketapang.
“Ketiga, pelaksaaan perbaikan ruas jalan Pelang- Kepuluk dikoordinasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang dan pekerjaan perbaikan jalan sudah harus dimulai paling lambat bulan Agustus 2025,” tuturnya.
Keempat, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang menyusun rencana kerja dan desain teknis pekerjaan untuk dipedomani pihak perusahaan. Kelima, Dalam pelaksanaan perbaikan jalan, Komando Distrik Militer 1203 Ketapang dapat bertindak sebagai komando kegiatan dilapangan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ketapang, Kepolisian Resor Ketapang, Kejaksaan Negeri Ketapang, Pangkalan TNI Angkatan Laut, Inspektorat Kabupaten Ketapang dan Tokoh Masyarakat dapat memberikan pertimbangan dalam pengawasan.
Keenam, Hasil pekerjaan perbaikan ruas jalan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dilaporkan kepada Bupati Ketapang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang secara berkala setiap bulan.
Ketujuh, Perusahaan perkebunan yang wilayah usahanya berada disekitar ruas jalan Pelang-Kepuluk dan menggunakan jalan Pelang-Kepuluk sebagai satu-satunya ruas jalan yangdilalui ke wilayah usaha perkebunan perusahaan yang berada di Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kecamatan Pemahan dan Kecamatan Tumbang Titi yaitu PT. Limpah Sejahtera (First Resources Group), PT. Wahana Hijau Indah, PT. Raya Sawit Manunggal, PT. Sentosa Prima Agro, PT. Hungarindo Persada yang tergabung dalam Bumitama Gunajaya Agro Group, PT. Arrtu Plantation, PT. Arrtu Borneo Perkebunan, PT. Arrtu Energi Resources, PT.Arrtu Agro Nusantara yang tergabung dalam Nova Plantation Group serta PT. Lestari Abadi Perkasa, PT. Mentari Pratama yang tergabung dalam Musim Mas Group, bertanggungjawab melakukan pemeliharaan perbaikan selanjutnya agar jalan dapat fungsional digunakan untuk transportasi.
“Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah serta memperlancar akses logistik dan mobilitas masyarakat di beberapa kecamatan, seperti Matan Hilir Selatan, Sungai Melayu Rayak, Pemahan, dan Tumbang Titi,” pungkasnya.**