Ketapang:KM – Bupati Ketapang Martin Rantan, SH.,M.Sos menegaskan akan melanjutkan pembangunan Balai Cengkrame atau rumah adat Melayu di Jalan Lingkar Kota Ketapang.
Hal tersebut ditegaskan bupati dalam sambutannya pada Pegelaran seni Budaya Melayu MABM Ketapang Sabtu 23/11/2024 di Balai Sungai Kedang.
Bupati yang hadir dengan busana Teluk Belanga warna kuning . Hadir juga, Ketua DPD MABM M Febriadi, Forkopimda, Pj. Sekda Donatus Franseda, tokoh adat , Ketua MUI dan tokoh Melayu.
Pada tahun anggaran 2024 ini pembangunan Balai Cengkrame.sudah menyelesaikan pembangunan fondasi dan pembayaran pembebasan lahan.
Adalah Ketua MABM.M.Febriadi, dalam sambutannya di acara tersebut meminta agar pembangunan Balai Cengkrame dilanjutkan hingga selesai , setidaknya tahun 2025 telah sampai ke atap.
Menjawab permintaan M Ferbiadi, Bupati lantas memanggil Kepala Dinas Pariwisata , Sekda dan Ketua DPRD untuk memberikan penjelasan rencana penyelesaian pembangunan Balai Cengkrame,” agar tak ada dusta diantara kita ,” canda bupati.
Kadis Pariwisata dan PJ Sekda naik ke pentas berdiri disamping Bupati. Kadis Pariwisata menjelaskan bahawa saat ini telah diselesaikan pembangunan fondasi dan pembayaran pembebasan lahan dengan dua kali pembayaran.
” Tahun Anggaran 2025, Dinas Pariwisata telah memprogramkan untuk melanjutkan pembangunan Balai Cengkrame ,” katanya.
Sementara Pj Sekda Selaku ketua tim anggaran pemda menyatakan jika sudah menjadi program OPD maka akan dilanjutkan.
Sedangkan Ketua DPRD Achmad Sholeh yang juga Ketua Tim Anggaran DPRD menyatakan akan siap.mendukung program yang dicanangkan Dinas Pariwisata Ini.
Bupati kembali menegaskan dirinya akan memproses persetujuan anggaran untuk melanjutkan pembangunan Balai Cengkrame atau Rumah Adat Melayu ini.
Kawasan Jalan Lingkar Kota Ketapang ini memang dicanangkan pemerintah daerah sebagai kawasan budaya , dimana saat ini telah berdiri Rumah Adat Jawa, Rumah Adat Madura dan Rumah Adat Dayak.**