Ketapang:KM – Pentas Seni Budaya Melayu kembali digelar di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dengan semangat tinggi dalam rangka memperingati HUT RI ke-79.
























Acara yang mengangkat tema “Merawat Adat Pertahankan Marwah” ini menjadi ajang penting untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Melayu yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heriyandi, dalam sambutannya menegaskan budaya Melayu tidak hanya tercermin dalam seni tari, musik, dan sastra, tetapi juga dalam adat istiadat, tata krama, dan nilai-nilai kehidupan sehari-hari.
Ia menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk memperkuat rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
“Kegiatan ini sangat penting untuk terus diselenggarakan sebagai sarana untuk memperkuat rasa cinta dan kebanggaan kita terhadap budaya sendiri. Dengan demikian, generasi muda kita dapat tumbuh dengan memahami dan menghargai identitas budaya mereka, serta mampu mengembangkan kreativitas mereka tanpa melupakan akar budaya,” ujar Heriyandi, Selasa (28/8/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Orang Melayu (POM) Indonesia, Rudiansyah, menegaskan kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Menurutnya, Pentas Seni Budaya Melayu ini bukan hanya sekadar acara, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari dan ketahui tentang budaya Melayu.
“Saya pikir kegiatan ini harus terus dilaksanakan, berkesinambungan. Jangan hanya sekali kemudian putus karena ini adalah suatu wadah untuk mengaplikasikan apa yang diterima oleh kader-kader muda, apa yang mereka pelajari, pernah dengar, pernah tahu. Di sinilah tempat mereka mengaplikasikan itu sekaligus sebagai motivasi untuk lebih mengembangkan kembali budaya Melayu, terutama di tanah Ketapang ini,” ujar Rudiansyah.
Ketua POM Kabupaten Ketapang, Heri Susanto, menjelaskan tujuan diselenggarakannya Pentas Seni Budaya Melayu ini adalah sebagai wadah apresiasi terhadap seni budaya, khususnya budaya Melayu, serta sebagai ajang silaturahmi antar organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Ketapang. Ia berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan lebih sering untuk menjaga kelestarian seni dan budaya Melayu di daerah tersebut.
“Harapan kami, kegiatan Pentas Seni Budaya Melayu ini dapat dilaksanakan secara lebih intensif lagi, tidak hanya setahun sekali. Mudah-mudahan bisa sebulan sekali, minimal agak seringlah, demi menjaga kelestarian seni dan budaya Melayu di Kabupaten Ketapang,” kata Heri.
Acara yang berlangsung meriah ini menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dan pemerintah Kabupaten Ketapang dalam merawat dan mempertahankan marwah budaya Melayu di tengah tantangan zaman.**