KM:Ketapang – Mahasiswa Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang) Abdullah Kani Saragih mengatakan, penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit virus yang sangat menular ternak khususnya pada sapi, kerbau, domba dan kambing.


Menurut Kani, penyakit ini menyebabkan demam diikuti dengan munculnya lepuh terutama di mulut dan kaki. PMK umumnya tidak mematikan namun dapat menyebabkan kerugian produksi yang serius.
Kani menambahkan, pada awalnya terdeteksi 3 ekor sapi di Desa Mekar Sari dan 4 ekor sapi di Desa Padang, Kecamatan Benua Kayong yang menunjukkan gejala PMK.
“Penyakit ini telah mendapatkan penanganan yang tepat serta menunjukkan tingkat kesembuhan,” kata Kani, saat mengadakan penyuluhan PMK pada hewan ternak di Kelurahan Mulia Kerta, Benua Kayong, Jum’at (19/7/2024).
Kani mengatakan, dirinya menemukan juga gejala yang sama pada hewan ternak yang ada di Kawasan Desa Negeri Baru dan Kelurahan Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, Dan hal ini menurutnya memerlukan penanganan yang serius.
Menurut Kani, berdasarkan kasus tersebut, diperlukan sosialisasi, informasi, serta penyuluhan mengenai PMK kepada seluruh masyarakat, terutama kepada peternak di kawasan Kelurahan Mulia Kerta.
“Hampir 50% warga di daerah ini memiliki hewan peliharaan sapi dan kambing,” ucap pria yang berdomisili di Jalan Pematang Putar, Mulia Kerta, Benua Kayong.
Kani menjelaskan, tujuan mengadakan penyuluhan PMK adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya virus PMK, kemudian cara mencegah dan mengatasinya atau mengobati ternak yang sudah terpapar PMK.
“Dengan begitu diharapkan agar peternak dapat menjaga kesehatan dan keselamatan ternaknya sehingga dapat menghindari kerugian usaha yang lebih besar,’ ujar mahasiswa yang sedang menyelesaikan S1 nya di Unikama.
Kani menuturkan, pencegahan PMK dapat dilakukan dengan cara memelihara kebersihan kendang (sanitasi), vaksinasi, pemberian obat tradisional agar hewan lebih kuat, melakukan karantina.
“Pengobatan hewan yang terkena virus PMK dapat dilakukan dengan cara pemberian vitamin dan antibiotik. Peternak harus teliti dalam membeli hewan ternak agar terputusnya mata rantai PMK,” kata Kani, mengakhiri.**